Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Miskin Terbanyak Ada di Jawa-Bali

Kompas.com - 19/07/2010, 13:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kesenjangan antarwilayah merupakan isu sentral dari pembangunan daerah, baik dari segi pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, maupun penduduk miskin. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2008, penduduk miskin tersebar tidak merata di Indonesia.

Demikian disampaikan Deputi Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Max Pohan di kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Jakarta, Senin (17/9/2010). Ia mengungkapkan, jumlah terbanyak penduduk miskin Indonesia justru berada di Pulau Jawa dan Bali yang pendapatan per kapitanya tergolong tinggi.

Penduduk miskin di Jawa dan Bali mencapai 20,19 juta jiwa. Jumlah penduduk di Sumatera mencapai 14,4 juta jiwa. Adapun jumlah penduduk di Sulawesi mencapai 2,61 juta jiwa atau tak jauh berbeda dengan jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara sebesar 2,17 juta jiwa. Sementara itu, penduduk miskin di Kalimantan sekitar 1,21 juta jiwa, di Papua sekitar 0,98 juta, dan di Maluku 0,49 juta jiwa.

Tingginya jumlah penduduk miskin di Jawa-Bali memang terjadi karena tempat tinggal mayoritas penduduk Indonesia terpusat di Jawa dan Bali. Namun, jika dilihat dari perbandingan jumlah penduduk miskin dengan jumlah penduduk di wilayahnya masing-masing, maka kemiskinan tertinggi justru berada di kawasan Papua dan Nusa Tenggara.

Di Papua, perbandingan jumlah penduduk miskin mencapai 36,1 persen, sedangkan di Nusa Tenggara sekitar 24,8 persen. Di Maluku, perbandingan jumlah penduduk miskin mencapai 20,5 persen, sedangkan di Sulawesi sekitar 17,6 persen. Di Sumatera angka itu mencapai 14,4 persen dan di Jawa-Bali mencapai 12,5 persen. Perbandingan penduduk miskin terendah dicapai Kalimantan atau sekitar 9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com