Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukacita untuk Ful Mengalir di Facebook

Kompas.com - 26/07/2010, 16:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ungkapan belasungkawa mengalir di akun Facebook milik Muhammad Syaifullah. Sebagian besar menyatakan terkejut atas meninggalnya wartawan Kompas Biro Kalimantan tersebut.

Komentar pembuka dari Ansela Sarating yang menulis "Is it true what I heard this morning?", lalu disusul komentar lainnya, yaitu "Innalillahi wainna ilaihi rojiun...dapat sms dari Teguh n Ansella, bilang kalau bang Syaiful telah pergi. Antara percaya dan tidak. Kubuka FB. Ucapan serupa mengalir," tulis Sapariah Saturi.

Beberapa orang menulis komentar tentang kenangan saat bersama Ful, sapaan akrab Muhammad Syaifullah. Dia dikenal sebagai sosok yang bersahaja, tenang, dan suka berbagi ilmu tentang dunia jurnalisme.

"Selamat jalan bang, engkau pernah mengajariku banyak hal tentang jurnalisme, fakta dan data," tulis Erma Suryani Ranik. Komentar lainnya dari Hasby Has dan sebagian besar teman serta sahabat. Mereka menulis kehilangan sosok guru serta pengayom.

Muhammad Syaifullah ditemukan meninggal dunia pada Senin (26/7/2010) pagi di rumah dinas Kepala Biro Kompas di Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan kondisi mulut berbusa dan wajahnya sudah membiru.

Dia tercatat terakhir kali aktif di akun Facebook, Jumat (23/7/2010) pukul 19.42, dengan menulis komentar dari seorang teman. Di komentarnya terakhir dia menulis perihal ketupat kandangan, makanan khas asal kota kelahirannya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Sejak Sabtu, Ful sulit dihubungi oleh teman dan istrinya. Hingga akhirnya pada Senin pagi, salah seorang teman yaitu Wahyu langsung menuju rumah Ful dan menemukan Ful sudah meninggal dunia.

Dugaan sakit

Sampai saat ini memang belum ada kepastian mengenai penyebab kematian Ful. Jenazahnya masih disemayamkan di RS Bhayangkara Balikpapan, menunggu untuk diotopsi. Diharapkan, hasil otopsi akan bisa mengungkap penyebab kematiannya.

Kapolresta Balikpapan AKBP A Rafik, seperti dikutip dari Tribunnews, mengatakan, meninggalnya wartawan Kompas yang juga sebagai Kepala Biro Kalimantan Muhammad Syaifullah diduga tidak ada unsur kekerasan. Dugaan sementara almarhum meninggal karena penyakit hipertensi dan jantung.

Memang sebelumnya Muhammad Syaifullah kepada Kompas.com pernah mengatakan kalau kadar kolesterolnya tinggi. Ayah dua anak penyuka ketupat kandangan ini pun sejak tiga tahun lalu terlihat sempat merubah pola makan. Namun, dia tidak pernah berterus terang apakah ada penyakit yang sedang dia alami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com