Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disesalkan, Berita 'Miring' soal Syaiful

Kompas.com - 26/07/2010, 18:36 WIB

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Sebagian besar wartawan yang bertugas di Kalimantan Timur menyesalkan dramatisasi pemberitaan yang berkembang sepanjang hari ini terkait dengan meninggalnya wartawan Kompas, M Syaifullah, Senin (26/7/2010).

"Wartawan yang membuat berita itu awalnya tidak berada di TKP. Jadi sebenarnya dia tidak tahu apa yang terjadi. Deskripsi berita yang dibuatnya enggak benar semua. Apa yang dibilang di berita itu enggak ditemukan semua," kata salah seorang wartawan stasiun televisi nasional RCTI, Nuradi, di Balikpapan, yang dihubungi Kompas.com, Senin malam.

"Ini yang dikeluhkan kami masalah remote yang dibilang pisau. Dia itu pegang remote, bukan pisau! Terus obat yang ditemukan itu Bodrex migrain. Jadi, berita di media itu enggak benar semua," ungkapnya.

Lebih jauh, Nuradi juga mengatakan, mengenai minuman yang ditemukan di sekitar jenazah pun hanya air putih dan sirup. "Pisau memang ada. Pisau yang buat ngupas buah-buahan. Tapi itu letaknya di meja, ngumpul sama air putih," katanya lagi.

Menanggapi pemberitaan menyimpang yang dimuat media online itu, Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim Achmad Subechi pun mengungkapkan penyesalannya. "Sangat keterlaluan kalau berita yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan," ucapnya.

"Kami dan keluarga berduka atas meninggalnya sahabat kami ini. Janganlah pemberitaan kematiannya diplitir-plintir sehingga semakin menambah beban penderitaan kami dan keluarga almarhum," kata Ahmad Subechi.

Sementara itu, seperti diberitakan kantor berita Antara mengenai mulut jenazah yang berbusa, proses otopsi malam ini sedang dilaksanakan di RS Bhayangkara, Balikpapan. "Suami saya memang memiliki penyakit darah tinggi," kata Isnaniah Sri Rohmani, istri Syaiful, yang datang langsung dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Isnaniah datang bersama kedua anak mereka, Dilla dan Naza, didampingi beberapa anggota keluarga.

Hal penyakit darah tinggi atau hipertensi tersebut menurut Priyo Suwarno, Redaktur Pelaksana Tribun Kaltim, memang sudah lama terdeteksi. Syaiful rutin melakukan pemeriksaan terkait penyakitnya itu. "Kalau kondisi badannya kurang fit, Mas Syaiful biasanya rutin lagi berolahraga," kata Wahyu Hidayat, mantan wartawan Trans TV yang juga sahabat almarhum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com