Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redenominasi Menyulitkan Peritel Kecil?

Kompas.com - 04/08/2010, 13:35 WIB
Hasanuddin Aco

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Rudi Sumampouw mengatakan, para peritel, terutama peritel kecil, akan sangat kewalahan seandainya label harga dobel diberlakukan pada toko-toko yang menjual barang sebagai dampak dari redenominasi rupiah.

Penjelasan itu dikemukakan Rudy ketika dikonfirmasi Tribunnews.com dari Jakarta, Rabu (4/8/2010).

"Kami kira (redenominasi) itu masih wacana dan pelaksanaannya butuh waktu. Itu berpengaruh di lapangan terutama perdagangan karena untuk memasang label price (harga) untuk sekian item harga barang yang jumlahnya sekian ribu, perlu dipersiapkan panjang," kata Rudi.

Sebelumnya, Pjs Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan, pihaknya akan memberikan masa transisi bagi semua pihak ketika memberlakukan redenominasi. Kata Darmin, nantinya ada undang-undang (UU) yang mengatur redenominasi rupiah dan tambahan peraturan pemerintah (PP) dari instansi terkait untuk pelaksanaan teknis di lapangan.

Misalnya ketika kebijakan ini diberlakukan, toko yang menjual barang dagangan membuat dua label harga barang untuk pecahan rupiah lama dan baru. Uang pecahan rupiah baru (hasil redenominasi) diberi cap (label) untuk membedakan uang rupiah lama. Jadi konsumen bisa membeli barang di toko dengan menggunakan rupiah lama dan rupiah baru.

Menurut Rudi, secara langsung aturan teknis seperti itu cukup menyulitkan. Namun kalau pemerintah memandang itu harus dilaksanakan, para peritel pada dasarnya setuju sepanjang untuk kepentingan nasional dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

"Cuma perlu dipikirkan matang sehingga tidak berpengaruh ke kalangan bawah, terutama peritel kecil. Jadi banyak aspek harus dipertimbangkan dampak dari kebijakannya ini. Kalau waktu dua tahun itu tidak cukup sosialisasi. Tahap persiapan saja, sosialisasi seperti apa, dan pelaksanaannya juga harus dipikirkan semuanya," kata Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Whats New
    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Whats New
    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Whats New
    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Whats New
    Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

    Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

    BrandzView
    Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

    Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

    Whats New
    Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

    Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

    Whats New
    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Work Smart
    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Whats New
    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Whats New
    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Whats New
    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Whats New
    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    Whats New
    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com