JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat perbankan Irfan Kurniawan mengatakan, Bank Indonesia kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) pada akhir tahun 2010 sebesar 25 basis poin menjadi 6,75 persen.
Laju inflasi yang terus menguat akan memaksa BI menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 6,75 persen setelah ke-13 kalinya dipertahankan, kata Irfan Kurniawan di Jakarta, Kamis (5/8/2010).
Irfan, yang juga analis PT First Asia Capital, mengatakan, desakan inflasi yang sangat kuat membuat BI sulit mempertahankan suku bunga acuan itu. "Kami memperkirakan BI akan segera menaikkan BI Rate untuk menekan laju inflasi yang makin kuat," ucapnya.
Kenaikan 25 basis poin, lanjut dia, tidak akan mendorong perbankan menaikkan suku bunga kreditnya yang saat ini mencapai 14,5 persen. "Apabila bunga kredit itu juga naik, maka sektor investasi akan semakin tidak jalan," ujarnya.
Karena itu, menurut dia, BI harus dapat memantau perbankan agar tidak mengikuti apa yang dilakukannya sehingga investasi berjalan dengan baik dan permintaan kredit juga akan tumbuh dengan lancar. "Kami optimistis perbankan mempunyai kebijakan yang lebih baik dalam upaya mendorong ekonomi tumbuh lebih cepat," katanya.
Indonesia, menurut dia, saat ini merupakan pasar yang paling menarik dari pasar Asia lainnya karena tingkat suku bunga yang tinggi, stabilitas politik yang terjaga, serta pertumbuhan ekonomi yang semakin baik.
Faktor tersebut merupakan daya tarik bagi asing untuk lebih aktif bermain di pasar Indonesia. Ke depan, Indonesia akan diperhitungkan dunia sebagai negara yang maju dan berkembang dengan pesat asalkan sektor riil dapat berjalan dengan baik. "Selama ini sektor riil masih berjalan di tempat karena pemerintah masih mencari dana dukungan untuk mendorong sektor rill itu tumbuh," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.