Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Orang Tak Punya Tabungan

Kompas.com - 11/08/2010, 13:26 WIB

KOMPAS.com — Meskipun ajakan untuk menabung sudah kita dengarkan sejak masih di bangku SD, ternyata hingga sekarang masih banyak orang yang tak mempunyai tabungan. Yang dimaksud di sini bukan orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, lho. Mereka yang memiliki pekerjaan tetap dan gaya hidup yang cukup mewah ternyata banyak yang saldo rekeningnya di akhir bulan hanya tersisa ratusan ribu rupiah.

Di Amerika, 45 persen orang yang disurvei oleh lembaga asuransi MetLife mengaku tidak mampu membayar tagihan-tagihannya selama lebih dari sebulan andaikan mereka kehilangan pekerjaan. Sementara itu, 65 persennya mengatakan tak akan mampu menutupi pengeluarannya selama tiga bulan.

Tidak heran, dalam studi bertema "The American Dream" yang digelar pada 14-21 April lalu itu, sebanyak 55 persen orang Amerika juga amat khawatir mereka kehilangan pekerjaannya. Negara ini memang sedang berjuang untuk memulihkan diri dari resesi terburuk sejak masa The Great Depression yang terjadi pada 1929. Pada bulan Juni, 14,6 juta orang (atau 9,5 persen pekerja) kehilangan pekerjaan, demikian catatan Bureau of Labor Statistics. Sekitar setengah dari pekerja tersebut, atau 6,8 juta orang sudah menganggur selama enam bulan atau lebih.

Meskipun statistik tersebut terlihat mengkhawatirkan, para peneliti MetLife masih melihat secercah harapan. Menurut Beth Hirschhorn, Senior Vice President untuk global brand and marketing services di MetLife, sejak tahun lalu sebenarnya sudah terjadi perbaikan. "Satu-satunya yang menguntungkan adalah orang sudah menyadari hal ini dan membuat perubahan-perubahan," tukasnya.

Dalam studi yang diadakan MetLife terlihat bahwa orang Amerika sudah jauh lebih aktif daripada setahun sebelumnya dan lebih fokus dalam memperbaiki tanggung jawab finansialnya. Tiga perempat orang Amerika dilaporkan sudah mengurangi pengeluaran dan lebih banyak orang yang mengakui bahwa dengan bertanggung jawab secara finansial, mimpi Amerika itu bisa tercapai.

Meskipun begitu, masih ada jutaan orang Amerika yang berjuang secara finansial. Hampir separuh dari mereka yang disurvei mengatakan bersedia memberikan uang kepada anggota keluarga supaya dapat membayar tagihan-tagihannya. Ini artinya, banyak orang Amerika yang mengandalkan "bank keluarga" untuk bertahan dalam resesi. "Pinjaman ini adalah pinjaman seumur hidup," katanya.

Yang perlu dicermati, walaupun mereka sudah berusaha mengubah kebiasaan berbelanja atau gaya hidupnya, perbaikan yang diinginkan tersebut tak bisa segera tercapai. Hal ini disebabkan mereka juga masih terlibat utang yang banyak jumlahnya, di samping kondisi ekonomi yang tidak pasti.

Jadi, sebelum Anda mengalami masalah yang sama, segeralah menurunkan gaya hidup sesuai kemampuan dan sisihkan uang untuk ditabung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tak Hanya Mineral dan Kendaraan Listrik, Investasi Korea di Indonesia Besar di Sektor Ini

    Tak Hanya Mineral dan Kendaraan Listrik, Investasi Korea di Indonesia Besar di Sektor Ini

    Whats New
    Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Biaya Usaha Naik, Industri Terdesak Lakukan Pengurangan Karyawan

    Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Biaya Usaha Naik, Industri Terdesak Lakukan Pengurangan Karyawan

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 15 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 15 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Kemenhub Bakal Susun Regulasi Jual Beli Bus dan Umumkan PO Berizin secara Berkala

    Kemenhub Bakal Susun Regulasi Jual Beli Bus dan Umumkan PO Berizin secara Berkala

    Whats New
    Lowongan Kerja PPM Manajemen untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisinya

    Lowongan Kerja PPM Manajemen untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisinya

    Work Smart
    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 15 Mei 2024

    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 15 Mei 2024

    Spend Smart
    IHSG dan Rupiah Melaju di Awal Sesi

    IHSG dan Rupiah Melaju di Awal Sesi

    Whats New
    Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung

    Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung

    Whats New
    Harga Bahan Pokok Rabu 15 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Harga Bahan Pokok Rabu 15 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Whats New
    Pabrik Tutup, 2.650 Pekerja di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir

    Pabrik Tutup, 2.650 Pekerja di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir

    Whats New
    IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Dibayangi Data Inflasi AS, Wall Street Ditutup 'Hijau'

    Dibayangi Data Inflasi AS, Wall Street Ditutup "Hijau"

    Whats New
    Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

    Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

    Whats New
    Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

    Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

    Whats New
    Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

    Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com