Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersejarah, Presiden Pidato Tahun Ini

Kompas.com - 16/08/2010, 11:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI mengatakan pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan anggota DPR RI dan DPD RI, Senin (16/8/2010) merupakan peristiwa bersejarah.

"Ini peristiwa bersejarah dan merupakan tonggak sejarah baru dalam proses pembangunan demokrasi di Indonesia," kata Marzuki Alie dalam pidatonya.

Marzuki berharap, peristiwa ini menambah modal bagi upaya pembangunan sistem kehidupan ketatanegaraan yang lebih baik di masa mendatang. "Kebersamaan antara DPR RI dan DPD RI, serta kehadiran Presiden RI juga memberikan pesan dan makna yang kuat, simbol terbangunnya persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia, sebagaimana yang telah diamanatkan oleh para pendiri bangsa," katanya.

Penyelenggaraan ini memang diatur dalam Pasal 199 ayat (5) dan Pasal 268 ayat (5) UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD atau disingkat MD3. Sidang bersama dimaksudkan untuk mengefektifkan proses ketatanegaraan Indonesia, terutama dalam konteks hubungan atau komunikasi antara lembaga eksekutif dan legislatif.

"Efektivitas tersebut sudah menjadi tuntutan masyarakat kita, yang ingin melihat wakil-wakil rakyat dan daerah dapat merepresentasikan aspirasi masyarakat daerah secara efisien dapat berdaya guna dan berhasil guna," kata Marzuki.

Turut hadir dan mendengarkan pidato Presiden, para pendidik dan siswa berprestasi, perangkat kementerian dalam negeri seperti kepala desa hingga ketua tim penggerak PKK kecamatan, dokter dan tenaga paramedis, peserta keluarga sakinan teladan, penyuluh kehutanan, kelompok tani, kader konservasi alam, trasmigran teladan, anggota karang taruna berprestasi, pengawas bibit ternak dan mutu pakan, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Whats New
    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Earn Smart
    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Earn Smart
    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Whats New
    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Whats New
    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    Spend Smart
    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Whats New
    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com