Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerak Ekonomi Saat Lebaran Tiba

Kompas.com - 07/09/2010, 07:49 WIB

RATNA SRI WIDYASTUTI

Ada pola ekonomi yang rutin terjadi saat masa puasa dan Lebaran. Indikator ekonomi seperti inflasi dan uang beredar berubah naik. Ini terjadi karena ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang kemudian menggerakkan produksi barang atau jasa. Akibatnya, sektor ritel pun ikut mendapat ”berkahnya”.

Hasil survei Litbang Kompas akhir Agustus lalu mengenai pola konsumsi masyarakat selama masa puasa dan menjelang Lebaran mengungkap kebiasaan masyarakat yang mendorong kenaikan angka inflasi dan uang beredar. Menurut sebagian besar responden, terjadi penambahan menu makanan selama bulan puasa dan (biasanya) Lebaran dibandingkan dengan menu di hari biasa.

Menu di saat Lebaran bahkan diakui oleh banyak responden lebih bervariasi dibandingkan menu waktu puasa. Hal tersebut disampaikan delapan dari sepuluh responden. Kondisi seperti ini berlangsung bertahun-tahun meskipun pada masa itu biasanya harga-harga barang kebutuhan, baik makanan maupun non-makanan, melonjak.

Inflasi naik

Dalam kondisi kini, di antara harga-harga bahan makanan yang sudah naik, harga daging ayam, daging sapi, dan beras yang paling banyak dirasakan kenaikannya oleh responden.

Dilihat dari kuantitas konsumsi, dari sepuluh jenis bahan makanan yang ditanyakan, peningkatan konsumsi gula adalah yang paling banyak diutarakan responden selama bulan puasa dan Lebaran ini (42 persen).

Hal ini bisa dijelaskan oleh kebiasaan berbuka masyarakat yang mayoritas berpuasa ini dengan hidangan yang manis untuk asupan energi. Sementara responden yang menyatakan konsumsi gula tetap sebanyak 46,3 responden. Sisanya menyatakan konsumsi gula berkurang. Konsumsi berikutnya yang meningkat cukup banyak adalah buah-buahan dan makanan kecil jajanan atau jamuan.

Tidak hanya belanja bahan makanan sehari-hari, frekuensi makan di luar rumah juga meningkat. Tingginya aktivitas belanja di luar rumah ini kemudian ikut mendorong bertambahnya pengeluaran. Di samping itu, setidaknya separuh responden (53,2 persen) menyatakan ada peningkatan pengeluaran untuk membeli pakaian pada masa sebelum Lebaran.

Dari data periode 2005-2009, kenaikan harga barang-barang secara umum saat puasa hingga Lebaran rata-rata 1,56 persen. Inflasi tertinggi pada bulan puasa terjadi tahun 2005, yakni saat harga bahan bakar minyak (BBM) naik sampai 126 persen beberapa hari sebelum puasa. Saat itu inflasi bulanan mencapai 8,7 persen dan naik lagi 1,31 persen saat Lebaran.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com