Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Beras Ditargetkan Turun

Kompas.com - 16/09/2010, 17:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah menargetkan konsumsi beras secara bertahap turun 1,5 persen setiap tahun. Hal itu dilakukan melalui pengembangan diversifikasi pangan guna menekan ketergantungan terhadap beras.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Achmad Suryana di Jakarta, Kamis (16/9/2010).

Achmad mengemukakan, pihaknya kini mendorong gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP). Targetnya, antara lain, konsumsi beras bisa turun 1,5 persen per tahun, diimbangi dengan peningkatan konsumsi hasil ternak, ikan, umbi-umbian, buah, dan sayuran.

Tahun 2011, Badan Ketahanan Pangan mengusulkan kenaikan anggaran diversifikasi pangan menjadi Rp 203 miliar. Anggaran itu naik dibandingkan tahun ini sebesar Rp 62 miliar.

Adapun sasaran program diversifikasi pangan tahun ini mencakup pelaksanaan P2KP pada 2.000 desa yang kelembagaan taninya sudah tumbuh. Tahun 2011, P2KP ditargetkan bertambah pada 2.000 desa lain.

Selain itu, pemberdayaan kelompok wanita tani untuk mengenal potensi pangan lokal, menyajikan pangan, serta memanfaatkan lahan pekarangan untuk penanaman pangan lokal. Upaya lain, pengolahan tanaman pangan dasar berupa tepung, serta edukasi kepada siswa tentang pentingnya diversifikasi pangan.

Ketua Tim Pemberdayaan Perbaikan Ekonomi dan Gizi Keluarga Dahrul Syah mengemukakan, ketergantungan terhadap beras memicu ongkos produksi menjadi tidak kompetitif. Sebagai ilustrasi, ongkos produksi untuk 1 ton gabah di Thailand dan Indonesia adalah 100 dollar AS.

Akan tetapi, saat diolah jadi beras, ongkos produksi beras Indonesia melonjak menjadi 320 dollar AS per ton beras, sedangkan Thailand 200 dollar AS per ton beras. Hal ini menunjukkan, ongkos produksi beras di Indonesia tidak efisien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com