Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telekonferensi SBY Diduga Disabotase

Kompas.com - 17/09/2010, 20:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terputusnya sambungan telekonferensi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Kapolda Jawa Tengah Irjen Edward Aritonang, Jumat (17/9/2010) siang tadi, mengenai mudik Lebaran diduga karena ada unsur sabotase. Aparat berwenang diminta mengusut tuntas insiden itu.

Demikian dikemukakan Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Arief Puyuono ketika dikonfirmasi Tribunnews.com dari Jakarta, Jumat (17/9/2010).

"Itu patut dicurigai ada unsur sabotase. Ini Presiden lho yang ngadakan teleconference. Kalau di AS ada kejadian seperti ini pasti akan diusut tuntas penyebabnya," kata Arief.

Sebelumnya diberitakan, insiden terputusnya telekonferensi terjadi ketika Presiden berbicara dengan Kapolda Jawa Tengah Irjen Edward Aritonang siang tadi mengenai mudik Lebaran. Namun, di tengah perbincangan, mendadak jaringan yang menggunakan Telkomsel putus serta gambar yang menayangkan wajah Kapolda stagnan alias tidak bergerak.

Presiden lalu mempertanyakan keberadaan Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah dan Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno yang tidak hadir kala itu. Langsung saja, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar meminta penjelasan PT Telkom dan anak usahanya PT Telkomsel menyusul insiden itu.

Menurut Arief, ada keanehan dalam insiden itu. Pasalnya, acara itu yang dia dengar sudah dipersiapkan lama dan matang, tetapi di tengah acara terjadi insiden. "Bisa saja dilakukan oleh oknum yang tidak suka dengan Presiden," kata Arief.

Dia mengatakan, harus ada pihak yang bertanggung jawab dalam insiden ini karena dikategorikan sebagai kesalahan besar, apalagi menimpa seorang Presiden.

"Dan sebuah kecerobohan sehingga tidak bisa ditolerir. Sebagai perusahaan besar, Telkom tidak layak seperti itu. Ini menunjukkan Telkom kurang profesional," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com