Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Andalkan Pertamax

Kompas.com - 21/09/2010, 08:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membawa berkah bagi pelaku bisnis di sektor ini, seperti PT Pertamina (Persero), PT Petronas Niaga Indonesia, PT Shell Indonesia, dan PT Total Indonesia. Pasalnya, dengan adanya pengurangan BBM bersubsidi tersebut, pelanggan akan beralih pada BBM nonsubsidi.

Pertamina, misalnya, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) berpelat merah ini mengincar 50 persen jatah konsumen yang mengalihkan pembelanjaan BBM bersubsidinya ke BBM nonsubsidi.

Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Muhammad Harun menjelaskan, Pertamina tidak berani mematok angka yang tinggi dari pengalihan ini karena persaingan stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) yang sangat ketat.

"Kalau kita bisa ambil 50 persen, itu sudah bagus. Sekarang SPBU swasta kan juga banyak. Sekarang saja penjualannya sudah meningkat. Tetapi, Pertamina tidak masalah karena yang terpenting bagaimana program ini bisa diterapkan dengan baik di masyarakat," kata Harun di gedung BP Migas, Patra Jasa, Senin (20/9/2010).

Harun mengakui, saat ini realisasi penjualan BBM nonsubsidi milik Pertamina cukup rendah apabila dibandingkan dengan penjualan premium. Rata-rata penjualan pertamax cs sekitar 2.000 kiloliter (kl). Sementara konsumsi BBM bersubsidi yang dijual di SPBU Pertamina mencapai 63.000 kl per hari.

"Tentunya jika penjualan pertamax naik, akan menguntungkan Pertamina. Apalagi, selisih penjualan antara premium dan pertamax sangat jauh sekali," kata Harun.

Sayangnya, Harun belum menghitung berapa besar kenaikan konsumsi BBM nonsubsidi setelah kebijakan tersebut berlaku. Menurut dia, lonjakan konsumsi akan terlihat dan dihitung sekitar 1 hingga 2 hari setelah kebijakan ini diterapkan. (Fitri Nur Arifenie/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com