Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elpiji 12 Kg Oplosan Beredar

Kompas.com - 22/09/2010, 12:21 WIB

SEMARANG, KOMPAS - Jajaran Kepolisian Daerah Jawa Tengah berhasil membekuk kelompok pengoplos tabung elpiji 12 kilogram (kg). Ratusan elpiji yang dioplos menggunakan isi tabung 3 kg bersubsidi ini diedarkan ke berbagai pengecer dengan harga di bawah pasaran.

Hal ini terungkap saat gelar kasus oleh Direktorat Reserse Kriminal Polda Jateng di Markas Polda Jateng, Kota Semarang, Selasa (21/9). Kelompok pimpinan Mustofa (45) ini digerebek petugas Direskrim Polda Jateng di sebuah gudang bekas penyimpanan minyak tanah di RT 4 RW 2, Kelurahan Trimulyo, Genuk, Senin (20/9) sekitar pukul 09.00.

Menurut pengakuan Mustofa, elpiji 12 kg yang mereka oplos dijual Rp 65.000 per tabung atau di bawah harga pasaran, yaitu Rp 72.000-Rp 75.000 per tabung. Kelompok yang beroperasi sejak pertengahan Agustus lalu ini telah mengedarkan lebih dari 500 tabung elpiji ke pengecer yang terutama berada di kawasan Semarang Timur.

Selain Mustofa, terdapat 10 karyawannya yang juga ikut ditangkap, yang terdiri atas empat orang penyuntik tabung, yaitu Joko Budiarto (20), M Kosim (21), Pendi Winarto (21), dan Ridwan (16). Sedangkan enam lainnya, yaitu Imam Nur (18), Imam Santoso (21), Mardiono (59), Saiful (24), Yakin (17), dan Zaenal Abidin (22), bertugas bongkar-muat tabung dan mengantarkannya.

Mustofa mengakui, setiap tabung 12 kg diisi 4 tabung 3 kg bersubsidi. Dengan membeli setiap tabung 3 kg Rp 12.750 dan menjual setiap tabung 12 kg dengan harga Rp 65.000, dia dan kelompoknya dapat meraup untung Rp 14.000 per tabung. "Awalnya, saya juga dikasih teman dari Jakarta soal cara seperti ini," ucapnya.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Ajun Komisaris Besar Achmad Yudhi Suwarso mengatakan, saat gudang itu digerebek, terdapat 120 tabung elpiji 12 kg yang sudah terisi penuh, 21 tabung sedang dalam proses pengoplosan, dan 956 tabung elpiji 3 kg yang sebagian besar sudah kosong. "Bahkan, 70 tabung elpiji 12 kg di antaranya sudah siap dikirimkan," kata Yudhi.

Direskrim Polda Jateng menyita barang bukti berupa ratusan tabung elpiji baik yang sudah terisi maupun kosong, dua truk pengangkut, dan sembilan alat penyuntik elpiji.

Yudhi mengungkapkan, Mustofa dan keempat penyuntik tabung dikenakan pasal berlapis karena perbuatannya. Yudhi menduga, terdapat jaringan lebih besar yang terlibat dalam pengoplosan elpiji ini. Namun, pihaknya belum bisa memastikan karena masih memburu pihak-pihak terkait termasuk agen pemasok tabung 3 kg kepada kelompok tersebut.

Assistant Manager External Relation PT Pertamina Pemasaran Jateng/DIY Heppy Wulansari mengatakan, pengoplosan tabung elpiji ini merugikan masyarakat karena berpotensi merusak katub (valve) tabung yang menjadi salah satu penyebab kebocoran gas. Jika terdapat agen yang terlibat dalam pengoplosan, Pertamina akan memutus hubungan usaha dengan yang bersangkutan. (ILO)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com