Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

La Nina Pengaruhi Tingginya Harga Beras Lokal

Kompas.com - 28/09/2010, 13:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan berkepanjangan akibat fenomena La Nina memengaruhi kelangkaan pasokan dan gangguan distribusi beras dalam negeri. Hal itulah yang menyebabkan meningkatnya harga beras saat ini di banyak daerah di Indonesia. 

Berbeda dengan masa panen beras sebelumnya, panen beras pada Juli atau Agustus 2010 tidak menurunkan harga komoditas paling penting di Indonesia itu. "Menurut pedagang beras, pasokan dari daerah-daerah produksi utama tetap lemah selama Agustus 2010 karena kegagalan panen di beberapa daerah, hama, dan cuaca basah," sebut Laporan Perkembangan Triwulan Perekonomian Indonesia yang dirilis Bank Dunia, Selasa (28/9/2010) di Jakarta. 

Menurut Bank Dunia, fluktuasi harga beras tidak dipengaruhi oleh peristiwa hari besar, seperti Ramadhan, Idul Fitri, atau Tahun Baru. Pergerakannya lebih disebabkan ketersediaan pasokan beras dalam negeri yang berhubungan dengan masa tanam dan panen.

Untuk melakukan stabilisasi harga beras domestik, Bank Dunia meminta pemerintah meningkatkan kualitas infrastruktur domestik dan menyediakan data beras yang mumpuni. Kebijakan perdagangan yang mengizinkan sektor swasta berdagang beras dengan tarif khusus juga bisa memaksimalkan manfaat bagi Indonesia dan melindungi kalangan petani.

Distribusi beras dari tiap daerah produksi utama ke daerah lain semestinya didukung prasarana yang memadai untuk menghindari tingginya biaya distribusi. "Peran Bulog dalam distribusi beras ke wilayah-wilayah terpencil tetap signifikan, tetapi ketersediaan prasarana yang andal amat penting untuk pengangkutan beras dan komoditas pangan lain secara efisien dan efektif," ungkap Bank Dunia.

Lembaga internasional ini menambahkan, ketersediaan informasi yang akurat terkait beras, seperti produksi, konsumsi, dan nilai stok, akan memungkinkan pemerintah mengambil langkah sesuai dalam mengelola stabilitas harga beras.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Whats New
OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

Whats New
Eks Pejabatnya Ditahan KPK Kasus Pengadaan Lahan, PTPN Sebut Dukung Proses Hukum

Eks Pejabatnya Ditahan KPK Kasus Pengadaan Lahan, PTPN Sebut Dukung Proses Hukum

Whats New
Bahlil Ajak Investor Australia ke Weda Bay

Bahlil Ajak Investor Australia ke Weda Bay

Whats New
Yusuf Mansur Pastikan Tidak Ada Uang Nasabah yang Tertinggal di Paytren

Yusuf Mansur Pastikan Tidak Ada Uang Nasabah yang Tertinggal di Paytren

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Bisnis Asuransi Tidak Normal, OJK Beri Peringatan Tegas untuk Pasaraya Life

Bisnis Asuransi Tidak Normal, OJK Beri Peringatan Tegas untuk Pasaraya Life

Whats New
Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Whats New
Strategi Medco Genjot Produksi Migas  dan Terapkan Transisi Energi

Strategi Medco Genjot Produksi Migas dan Terapkan Transisi Energi

Whats New
Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Whats New
72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

Whats New
Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Inovasi, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Inovasi, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Whats New
Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Kepemilikan Tempat Usaha di Pasar Sukasari Bogor

Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Kepemilikan Tempat Usaha di Pasar Sukasari Bogor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com