JAKARTA, KOMPAS.com — Franky Sibarani selaku Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia atau Gapmmi menegaskan, isu mengenai mi istan Indomie mengandung bahan pengawet E218 (methyl p-hydroxybenzoate) sudah terdengar sebelum Lebaran awal September 2010.
"Memang sebetulnya ini masalah sudah sebelum Lebaran. Waktu itu saya ada acara di Apindo dan saya ditelepon dari (Kementerian) Perdagangan," kata Fanky kepada Tribunnews.com, Senin (11/10/2010).
Menurut dia, dalam laporan yang diterima saat itu, Taiwan sudah melansir soal temuan itu dan sejumlah fakta ditemukan saat pengecekan. "Ternyata itu (Indomie berpengawet) masuk ke Taiwan tidak diekspor dari produsennya langsung," kata Franky.
Saat itu dijelaskan bahwa temuan tersebut telah dikonfirmasikan ke Kementerian Perdagangan. "Dan disampaikan ke kami (Gapmmi), pihak produsen (Indofood). Jadi, pada awal Agustus masalah ini sebenarnya sudah clear," kata dia.
Namun, mengapa belakangan kasus ini mencuat? Franky sendiri tidak tahu. "Isu ini mungkin ada yang menariknya ke Indonesia," ujar Franky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.