Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Pesan 3 Kontainer Kripik Lele

Kompas.com - 20/10/2010, 10:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski Pameran Pangan Nusa 2010 yang diikuti 130 UKM dari seluruh Indonesia resmi ditutup Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, Minggu (17/10/2010), namun kontrak bisnis masih berlanjut dalam beberapa produk makanan olahan UKM yang diminati pengunjung (buyer) dari luar negeri.

Seperti dikatakan Direktur Dagang Kecil Menengah dan Perdagangan Dalam Negeri (DKMPDN) Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag, Suhanto, bahwa produk makanan olahan seperti kripik ikan lele, telur asin rasa udang, dan obat-obatan herbal diminati buyer dari luar negeri.

“Ada pesanan kripik ikan lele olehan UKM dari Boyolali, Jawa Tengah, ke Arab,” ungkapnya, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (19/10/2010).

Suhanto menyatakan, antara produsen makanan olahan kripik ikan lele dengan buyer Arab Saudi sendiri tengah dilakukan negosiasi harga. “Di sana (Arab Saudi) kan mereka mau pesannya tiga kontainer. Nah UKM ini kan belum pernah ekspor. Dan kita akan ikuti dan ini suatu pekerjaan rumah bagi kami untuk membina mereka dalam melaksanakan ekspor, dan kita akan membantu mereka bagaimana melakukan ekspor,” paparnya.

Menurut keterangannya bahwa UKM makanan olahan kripik ikan lele asal Boyolali ini mengalami kesulitan dalam hal pemodalan untuk menyediakan pesanan ke Arab Saudi.

Dan pihaknya kini tengah berusaha membantu agar UKM tersebut mendapatkan sokongan dana dari perbankan. “Mereka mengajukan permohonan, kita akan coba rekomendasikan ke perbankan untuk menyakinkan perbankan bahwa produk usaha ikan lele ini bisa dipercayalah,” kata dia.

Selain kripik ikan lele, lanjutnya, bahwa produk makanan olahan lainnya adalah telur asin rasa udang. Negara peminat produk UKM ini adalah Korea Selatan. “Mereka kemarin katakan sudah terima uang mukanya Rp 2 juta. Tinggal dia memenuhi, terus dia ambil katanya begitu,” terangnya.

Buyer asal Korsel, imbuhnya, memesan sebanyak 10 ribu lebih telur asin rasa udang . Dengan nilai transaksi yang telah disepakati di antara kedua belah pihak sebesar Rp 22 juta. “10 ribu lebih telur asin. Nilai transaksinya kan nilainya Rp 22 juta,” kata dia..

Sementara itu, Malaysia sendiri lebih meminati produk obat-obatan herbal buatan UKM Indonesia. (Andri Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com