Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Pelajari Kereta Bawah Tanah

Kompas.com - 15/11/2010, 08:03 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Untuk mempelajari sistem dan manajemen kereta api bawah tanah atau subway, Wakil Presiden Boediono, pada hari kedua kunjungan kerjanya di Tokyo, Jepang, akan mengunjungi underground metropolitan expressway, Tokyo. Kunjungan akan dilakukan Wapres Boediono bersama para menteri yang mendampinginya, Senin (15/11/2010) siang.

Saat ini, Pemerintah Indonesia juga tengah merancang pembangunan kereta bawah tanah atau yang dikenal dengan angkutan massal transportasi (mass rapid transport/MRT).

Sejauh ini, rencana ini sudah dalam tahap persiapan dan penyiapan anggaran, yang di antaranya juga berasal dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Jalur yang akan dibangun di antaranya dari Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, ke Kota, dan beberapa jalur lainnya di tengah kota.

Sebelumnya, pada pagi hari hingga siang di hotel tempatnya menginap, Hotel Prince Park Tower, Tokyo, Wapres akan menerima berturut-turut kunjungan Keidanren, yakni Federasi Organisasi Ekonomi Jepang, Japan International Corporation Agency (JICA), dan JBIC.

Kunjungan kerja Wapres ke Tokyo dilakukan setelah mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri pertemuan negara-negara Asia Pasific (APEC) di Yokohama, Jepang, Minggu (14/11/2010).

Wapres dijadwalkan akan ada di Jepang hingga Rabu (17/11/2010) siang mendatang. Seusai menjalankan shalat Idul Adha dan bersilaturahim dengan jajaran, staf beserta keluarga besar Kedutaan Besar RI, Wapres dan rombongan dijadwalkan kembali ke Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com