Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerjaan Stres, Perempuan Rentan Serangan Jantung

Kompas.com - 15/11/2010, 09:51 WIB

KOMPAS.com - Bagaimana jenis pekerjaan Anda? Apakah pekerjaan Anda sangat membuat stres? Berhati-hatilah, karena perempuan yang memiliki pekerjaan yang sangat menuntut perhatian cenderung akan mengalami serangan jantung dua kali lebih banyak (88 persen) daripada mereka yang pekerjaannya lebih santai. Pekerjaan yang penuh stres juga meningkatkan risiko stroke, tekanan darah tinggi, dan jantung yang berhenti berdetak.

Menurut para peneliti dari Harvard Medical School di Boston, perempuan yang pekerjaannya mengharuskan mereka untuk bekerja sangat keras tanpa peluang menggunakan kemampuan kreatifnya cenderung akan mengembangkan penyakit jantung hingga 40 persen, dan membutuhkan pembedahan.

Selama ini, dokter berkeyakinan bahwa pria yang bekerja di bawah tekanan jauh lebih cenderung menjadi korban penyakit jantung. Namun dalam penelitian dari Harvard ini terlihat, perempuan pun sama rentannya terhadap penyakit jantung. Apalagi bila perempuan ini masih harus berjuang menyeimbangkan perannya mengasuh anak.

Bila mengalami masalah jantung, perempuan juga cenderung harus menghadapi operasi jantung. Prosedur yang dilakukan antara lain operasi bypass, dimana darah dialihkan dari pembuluh darah yang tersumbat menggunakan pembuluh darah yang diambil dari bagian tubuh yang lain.

Kesimpulan ini didapatkan setelah peneliti memelajari catatan medis lebih dari 17.400 perempuan usia 50-60 tahunan yang semuanya memberikan keterangan mengenai ketegangan di tempat kerja, dan rasa tidak aman dalam mempertahankan pekerjannya. Perempuan yang takut kehilangan pekerjaan juga cenderung menjadi overweight, memiliki tekanan darah tinggi, dan meningkatkan kadar kolesterol.

Apakah dengan fakta ini perempuan harus berjuang menyingkirkan stres?

"Kita tidak akan pernah bisa menyingkirkan stres, karena beberapa jenis stres itu justru positif," kata Dr Michelle Albert, ahli kardiologi di Brigham and Women's Hospital, Boston, yang memimpin studi ini. "Aspek-aspek negatif dari streslah yang harus dipelajari bagaimana mengelolanya."

Untuk mengurangi risiko berbagai problem kesehatan ini, peneliti menyarankan agar para perempuan mulai berolahraga secara teratur, tidak membawa pekerjaan ke rumah, dan membangun kedekatan dengan teman-teman dan keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

    Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

    Whats New
    Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

    Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

    Whats New
    IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

    IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

    Whats New
    Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

    Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

    BrandzView
    KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

    KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

    Whats New
    Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

    Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

    Whats New
    Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

    Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

    Whats New
    Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

    Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

    Whats New
    Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

    Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

    Whats New
    Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

    Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

    Whats New
    Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

    Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

    BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

    Whats New
    Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

    Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

    Work Smart
    Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

    Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

    Whats New
    Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

    Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com