Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data PBB untuk Kejar Wajib Pajak

Kompas.com - 04/12/2010, 18:50 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Data Pajak Bumi dan Bangunan atau PBB akan menjadi alat utama yang digunakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk menambah jumlah wajib pajak aktif yang saat ini masih mencapai 16 juta. Data PBB tergolong data yang paling lengkap di DJP sehingga diharapkan akan mampu menjadi dasar ekstensifikasi atau program menambah penerimaan pajak melalui penambahan jumlah wajib pajaknya.

"Kami akan tetap menjalankan program ekstensifikasi. Saya harap dilakukan dengan melakukan matching atau penyelarasan antara data PBB dengan wajib pajaknya. Sebab bagaimana pun ada 85 juta objek pajak di data PBB itu," ujar Direktur Transformasi Proses Bisnis, Ditjen Pajak, Robert Pakpahan di Bogor, Sabtu (4/12/2010) saat berbicara dalam Sosialiasi Kebijakan Perpajakan.

Menurut Robert, produk kebijakan unggulan yang digunakan Ditjen Pajak untuk menambah jumlah wajib pajak adalah Sunset Policy, kebijakan Fiskal yang dikaitkan dengan kewajiban menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan kewajiban PPh karyawan yang berbeda. Objek PBB dan wajib pajak masih belum terkait dengan baik.

"Belum ada pemetaan yang jelas antara pemilik bangunan dan tanah dalam data PBB. Kalau semuanya sudah masuk ke sistem, maka pemajakan akan lebih mudah. Ini yang akan kami galakkan agar lebih banyak lagi wajib pajak yang masuk ke jaringan," ungkapnya.

Hingga saat ini, jumlah wajib pajak yang belum memiliki NPWP dan memiliki penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) belum diketahui secara pasti. Namun, prinsip yang dimiliki Indonesia adalah mewajibkan setiap kepala rumah tanggal memiliki NPWP, bukan mewajibkan seluruh warga negara memiliki NPWP.

Atas dasar itu, dengan jumlah penduduk yang mencapai 235 juta jiwa, potensi pemilik NPWP tidak sama dengan jumlah itu. Potensi pembuatan NPWP adalah sekitar 60 juta, atau setara dengan jumlah rumah tangga di Indonesia. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com