Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Panggil Perwakilan PJTKI

Kompas.com - 15/12/2010, 22:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur masih terus melakukan penyelidikan atas kasus loncatnya 3 TKW dari penampungan milik PT Bantal Perkasa. Penyelidikan nantinya diarahkan pada sejauhmana perusahaan itu memberikan perlindungan bagi para calon TKW.

"Besok akan dipanggil 4 saksi dari pihak manajemen untuk menjelaskan proses rekrutmen para TKW," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jaktim, Komisaris Dodi Rahmawan, Rabu (15/12/2010) di Jakarta. Keempat saksi itu adalah kepala asrama, kepala bagian perekrutan, sponsor yang membawa TKW, dan direktur utama.

Dodi mengatakan, kepolisian akan menyelidiki rentang waktu TKW saat berada di penampungan. "Kami akan selidiki sesuai aturan yang berlaku, apakah selama di penampungan itu seorang TKW masih mengikuti proses rekrutmen," ucapnya.

Saat ditanya polisi soal proses rekrutmen, ketiga TKW itu mengaku selama 2 bulan 15 hari tidak ada proses sama sekali. Dari pernyataan saksi korban tersebut, polisi kemudian akan melakukan cross check dengan pihak PJTKI untuk mengetahui sejauh mana proses perekrutan. "Apakah ketiga calon TKW sudah diproses atau belum?"

Sejauh ini, kepolisian tidak menemukan adanya penganiayaan, perlakuan kasar atau tindakan lainnya seperti, pelecehan seksual. "Ini murni kebuntuan informasi proses rekrutmen yang seharusnya ada komunikasi antara manajemen dengan TKW," kata Dodi.

Seperti diberitakan, tiga calon TKW kabur dari penampungan milik PT Bantal Perkasa karena merasa tidak diurus oleh pihak perusahaan dalam 2 bulan 15 hari terakhir. Ketiga korban yang mencoba membebaskan diri, antara lain Wisran binti Langguru (29) asal Palu, Sulawesi Tengah; Kuslimah (25) asal Palu, Sulawesi Tengah dan Dimawati (38) asal Donggala, Sulawesi Tengah. Polisi merujuk Dimawati ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur karena menderita luka parah pada kaki kanannya.

PT Bantal Perkasa yang beralamat di Jalan Haji Ali No 77, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur itu memang rutin menyalurkan tenaga kerja ke Timur Tengah, termasuk Kikim Komalasari, TKW asal Cianjur yang meninggal dibunuh majikannya di Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com