Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Dong, Naik Transjakarta...

Kompas.com - 12/01/2011, 13:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat Saleh Thahir mengatakan, beroperasinya bus transjakarta koridor IX Pinang Ranti-Pluit bukan menjadi satu-satunya penyebab kemacetan di kawasan Slipi-Grogol-Tomang yang juga berimbas ke kawasan di sekitarnya. Masyarakat mengeluhkan kemacetan parah yang terjadi sepanjang hari di kawasan tersebut dalam sepekan terakhir.

Saleh mengatakan, kemacetan itu sebenarnya tidak akan terjadi jika masyarakat secara sadar beralih ke transjakarta. "Memang ada sterilisasi jalur busway (transjakarta). Namun, busway bukan penyebab kemacetan. Hanya masyarakat yang belum secara sadar meninggalkan kendaraan pribadinya dan menggunakan busway," kata Saleh kepada Kompas.com, Rabu (12/1/2011).

Untuk mengantisipasi kemacetan, menurut dia, pihak Dinas Perhubungan DKI sudah menempatkan sejumlah petugas, baik dari kepolisian, Satpol PP, maupun petugas Dinas Perhubungan DKI. Sterilisasi jalur transjakarta ditujukan untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna transjakarta.

"Kalau masyarakat nyaman, kan nantinya diharapkan juga beralih ke busway," ujar Saleh.

Selain karena sterilisasi, kawasan bundaran Slipi memang dinilai sebagai kawasan padat karena adanya pertemuan kendaraan dari berbagai arah, ditambah dengan adanya antrean di Pintu Tol Slipi.

"Sebelum ada busway juga sudah crowded. Hanya, masyarakat menyalahkan busway. Yang pakai kendaraan pribadi beralih ke busway kan bisa mengurangi kemacetan juga," kata Saleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com