Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Power Balance Perlu Diuji Empiris

Kompas.com - 12/01/2011, 16:20 WIB

KOMPAS.com — Menjaga kebugaran dan nutrisi saja dianggap belum cukup oleh manusia-manusia modern agar mereka bisa terus fit menghadapi tantangan. Kini, banyak orang merasa membutuhkan produk yang dapat meningkatkan energi.

Selain gelang dan kalung magnet, kini gelang karet berhologram Power Balance menjadi tren. Gelang berwarna-warni dengan hologram keperakan ini banyak dipakai untuk membantu tubuh berfungsi lebih maksimal. Sejumlah atlet dunia juga memakai gelang ini. Sebut saja Cristiano Ronaldo, David Beckham, Shaquille O'Neal, termasuk atlet-atlet Indonesia.  

Dedeh Erawati, atlet lari gawang nasional, mengaku sudah cukup lama menggunakan gelang Power Balance. "Sebelum SEA Games kemarin saya sudah memakainya," katanya.

Menurut Dedeh, produk ini memberinya keseimbangan, ketahanan, dan fleksibilitas dalam melakukan gerakan. "Rasanya lebih pede ketika melewati gawang. Lebih mantap," ujar pemakai gelang berwarna putih ini.

Pendapat senada dilontarkan Tipi Jabrik, atlet surfing dari Bali. Pria yang baru setahun terakhir ini mencoba gelang Power Balance mengatakan, banyak sekali manfaat yang dirasakannya.

"Gelang ini membuat saya lebih fokus dan berenergi. Apalagi, alam atau laut sulit diprediksi. Dengan gelang ini saya merasa bisa mencapai peak performance saya," katanya.

Menurut dr Phaidon LToruan, praktisi sport science dari PSSI, sugesti atau keyakinan adalah modal yang penting untuk seorang atlet, selain latihan tentunya. "Penelitian menunjukkan, efek sugesti bisa menaikkan kemampuan seseorang hingga 30 persen lebih banyak," kata Phaidon di sela acara konferensi pers Power Balance di Jakarta, Rabu (12/1/2011).

Ia menambahkan, gelang Power Balance memiliki manfaat lebih daripada sugesti. "Produk ini bukan untuk memberi kekuatan lebih, bukan membuat seorang atlet bisa lari lebih cepat, tapi meningkatkan keseimbangan tubuh. Akibatnya adalah ia bisa menggunakan energinya lebih optimal sehingga energi tidak terbuang percuma," paparnya.

Pihak Power Balance sendiri mengatakan, produknya tidak bisa menghasilkan dampak yang sama pada setiap orang. "Tiap orang itu unik dan berbeda. Karena itu, hasilnya bisa berlainan," ujar Matteo Marchesi dari Power Balance South East Asia.

Phaidon menambahkan, polusi, stres, ataupun getaran-getaran yang dirasakan setiap hari bisa menurunkan level energi seseorang. "Produk semacam Power Balance ini bisa menetralkan hal tersebut," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Whats New
    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Earn Smart
    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Earn Smart
    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Whats New
    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Whats New
    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    Spend Smart
    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Whats New
    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com