Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Tidak Perlu Naik

Kompas.com - 24/01/2011, 09:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  - Untuk tiga bulan ke depan, suku bunga acuan dinilai tidak perlu dinaikkan, tetap di level 6,5 persen. Alasannya, kondisi negative spread perbankan tidak berdampak pada upaya pelarian dana ke luar negeri. Adapun pengusaha meminta suku bunga bank diturunkan.

Pengamat perbankan Krisna Wijaya, yang dihubungi di Jakarta, Minggu (23/1/2011), mengatakan kalau rata-rata deposito 1 bulan 6,5 persen dan inflasi 5,5 persen, suku bunga riil sekarang adalah 1 persen.

Karena suku bunga riil di dalam negeri harus lebih besar daripada suku bunga riil di luar negeri (dollar AS), maka suku bunga acuan (BI Rate) sekarang masih memberikan nilai lebih kalau masyarakat menyimpan pada rupiah dibandingkan dalam dollar AS, misalnya.

Kalau BI Rate dinaikkan karena inflasi, ujar Krisna, kenaikannya cukup 0,25 persen agar daya tarik rupiah tetap terjaga. Kalau tidak naik juga tidak apa-apa. ”Lainnya halnya kalau ada lompatan kenaikan inflasi yang luar biasa,” ujar Krisna.

Yang lebih penting, menurut Krisna, adalah pengumuman soal BI Rate. Selama ini dilakukan setiap bulan, padahal untuk memberikan kepastian seharusnya dilakukan setiap tiga bulan.

”Toh, apabila ada kejadian luar biasa (peningkatan inflasi yang melonjak) bisa saja diubah dan pasar akan maklum. Kalau pengumuman dilakukan bulanan, bank-bank cenderung fokus ke deposito bulanan juga. Jadi tidak ada rangsangan untuk deposito jangka panjang,” ujar Krisna.

Polemik soal perlu tidaknya suku bunga acuan dinaikkan didasarkan pada tren kenaikan laju inflasi. Tahun 2011, ekonomi Indonesia akan menghadapi tekanan berat akibat inflasi.

Sebagian kalangan meminta agar Bank Indonesia bisa segera menaikkan suku bunga acuan untuk ikut meredam laju inflasi. Namun, dalam pertemuan tahunan perbankan 2011, pekan lalu, Gubernur BI Darmin Nasution tidak memberikan isyarat suku bunga acuan akan naik dalam waktu dekat ini.

Daya saing nasional

Sementara itu, para pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit agar daya saing industri nasional bisa meningkat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com