Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Jangan Bandingkan Gaji Presiden!

Kompas.com - 24/01/2011, 14:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR asal Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, meminta masyarakat tidak membanding-bandingkan gaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan gaji pemimpin dunia lainnya.

Salah satu yang dijadikan acuan adalah majalah kenamaan The Economist. Majalah tersebut melansir berita bahwa gaji Presiden SBY merupakan yang terbesar keempat di Asia setelah Singapura, Hongkong, dan Jepang.

The Economist menyatakan gaji Presiden SBY sebesar 124.000 dollar AS atau setara dengan Rp 1,1 miliar. Situs Kementerian Keuangan (www.depkeu.go.id) menyatakan, gaji Presiden sebesar Rp 62 juta per bulan.

"Ada pepatah, lain ikan lain lubuknya. Janganlah membandingkan (gaji) pemimpin negara lain. Ini kacau, bos. Sorry aja, beliau (memimpin) berapa ribu pulau. Tapi, itu pun tidak ada masalah. Beliau tidak ingin naik gaji," kata Ruhut kepada pers di Ruang Komisi III DPR, Jakarta, Senin (24/1/2011).

Mengenai adanya beberapa kelompok yang menyindir Presiden dengan menggalakkan aksi pengumpulan koin untuk SBY, Ruhut meminta hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan.

"Kalau mau kumpulkan koin, mari bantu yang membutuhkannya, seperti yayasan sosial, pembangunan rumah ibadah, dan lainnya," katanya.

Ia menegaskan, SBY, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, tidak pernah mengeluh soal gaji yang tidak naik sejak tujuh tahun silam. Pernyataan soal gaji Presiden tidak naik, kata Ruhut, adalah bentuk motivasi Presiden kepada TNI dan Polri.

"Maksud Bapak (SBY), supaya mereka lebih fokus dan lebih giat bekerja untuk rakyat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Whats New
    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Earn Smart
    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Earn Smart
    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Whats New
    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Whats New
    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    Spend Smart
    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Whats New
    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com