Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2011, 10:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa (10/2/2011) pagi, menguat 10 poin atau 0,11 persen setelah dalam beberapa pekan ini cenderung bearish (melemah).

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS naik menjadi Rp 9.037-Rp 9.045 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya Rp 9.047-Rp 9.055.

Pengamat pasar uang Lana Soelistianingsih di Jakarta mengatakan, situasi global yang cenderung tidak menentu membuat Bank Indonesia akan menjaga rupiah walau dalam kisaran sempit. "Situasi global yang sedang tidak menentu saat ini akan membuat BI menjaga mata uang dalam negeri," katanya.     

Namun, lanjut dia, kendati mata uang lokal menguat, pergerakan pasar cenderung kurang ramai dikarenakan pemicu yang kuat untuk menggerakkan pasar saat ini masih minim. "Aktivitas pasar cenderung lesu karena pendorong kuat belum muncul sampai saat ini," ujarnya.     

Ia menambahkan, upaya pemerintah dalam mengendalikan harga belum terlihat nyata, sementara BI terus menjaga dan mengintervensi rupiah menuju tren penguatan untuk menyerap inflasi yang bersumber dari kenaikan harga komoditas dunia (imported inflation). "Sebelumnya kami perkirakan jika angka inflasi bulanan di atas 1 persen (month on month), kemungkinan BI akan menaikkan BI rate 25 bps," katanya.     

Ia mengatakan, tren bullish (penguatan) dollar AS selama beberapa pekan ini dapat membalikkan arah pergerakan rupiah kembali berada dalam posisi negatif. "Perlu dicatat bahwa tren kuat masih berlaku untuk dollar AS dan dapat memberi sentimen negatif pada rupiah," katanya.

Selain itu, tambah dia, perhatian pada Mesir dan negara-negara Timur Tengah sekitarnya juga menjadi pusat perhatian.  Ia mengatakan, isu ketidakstabilan di Mesir dan Timur Tengah bisa membuat harga minyak dunia meroket. "Mesir menjadi strategis karena memiliki Terusan Suez yang menjadi urat nadi jalur pelayaran kapal minyak tanker dunia," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com