Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO Garuda Dinilai Telah Gagal

Kompas.com - 14/02/2011, 07:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Citra Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional tercoreng akibat kegagalan pemerintah dalam masa penawaran umum perdana saham atau initial public offering. Selain harus segera dievaluasi, kegagalan ini juga harus menjadi bahan pertimbangan untuk privatisasi badan usaha milik negara lainnya.

”Faktor penyebab kegagalan itu ada beberapa dan saling bertautan, yakni pemilihan waktu, strategi penawaran, dan pemilihan harga. Hal semacam ini harus jadi bahan evaluasi dan harapannya tidak terulang pada masa mendatang,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Aria Bima di Jakarta, Minggu (13/2/2011).

Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk ditutup melorot ke Rp 620 dari harga perdana Rp 750 atau turun sekitar 17,33 persen, tepat pada hari pertama pencatatan di Bursa Efek Indonesia, Jumat pekan lalu. Dari total saham yang ditawarkan sebanyak 6,335 miliar saham, 3,008 miliar saham atau setara dengan Rp 2,25 triliun di antaranya harus diserap oleh para penjamin pelaksana emisi (joint lead underwriters) yang notabene anak perusahaan badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.

Total saham Garuda yang ditawarkan adalah 6,33 miliar lembar saham dengan total dana yang dihimpun Rp 4,75 triliun. Aria Bima menilai, pemerintah sendiri yang pada akhirnya harus membeli saham Garuda dan bukan investor.

Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDI-P, Arif Budimanta, juga menilai, pemerintah telah melanggar kesepakatan dengan DPR untuk memprivatisasi dengan harga saham Garuda optimum per lembar pada momentum yang tepat. Oleh karena itu, Komisi XI DPR berencana menyelidiki dan membahas strategi dan manajemen privatisasi Garuda ini dengan pemerintah. ”Kalau melihat transaksi hari pertama, saham GIAA terkoreksi 17,33 persen. Potensi kerugian keuangan negara yang dialami anak perusahaan BUMN dan Jamsostek sekitar Rp 347 miliar,” kata Arif.

Menurut Kepala Riset Recapital Securities Pardomuan Sihombing, strategi dan kinerja tak memuaskan ketiga penjamin emisi itu selama penawaran umum perdana saham (IPO) menciptakan rasa pesimistis yang berlebihan terhadap Garuda di mata para investor.

”Fundamental Garuda sudah cukup baik. Sayangnya, hal itu tidak terekspose maksimal selama proses IPO. Padahal, ada beberapa perusahaan yang fundamentalnya biasa-biasa saja, tetapi di listing perdana harga sahamnya melonjak dari harga perdana,” kata Pardomuan.

Managing Director Mandiri Sekuritas Kartika Wirjoatmodjo menyatakan, penyerapan saham Garuda tidak menimbulkan dampak operasional yang berat bagi perusahaannya. Hal itu karena modal Mandiri Sekuritas saat ini lebih dari Rp 700 miliar, dengan kondisi likuiditas sangat baik.

”Tahun 2010, kami membukukan laba bersih yang masih dalam proses finalisasi audit Rp 103 miliar atau meningkat sangat tajam dari laba bersih tahun sebelumnya senilai Rp 46 miliar,” kata Kartika.

Kartika optimistis, pihaknya akan segera menyelesaikan transaksi terkait right issue (hak memesan efek terlebih dahulu) Bank Mandiri dengan baik. Apabila ada dampak terkait saham Garuda di bursa pada pencatatan perdana, maka itu adalah hal biasa. Nilai saham itu diharapkan akan meningkat seiring kenaikan kinerja fundamental Garuda dan pulihnya sentimen pasar.

Menurut Pardomuan, berbekal kondisi fundamental Garuda yang baik, investor akan tertarik membeli saham Garuda di pasar sekunder. Ketertarikan yang akhirnya membuat harga saham Garuda meningkat itu akan lebih cepat jika didorong peningkatan kinerja perusahaan. (BEN/IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com