Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencurian Ikan Berpotensi Kian Marak

Kompas.com - 19/02/2011, 04:58 WIB

Jakarta, Kompas - Pencurian ikan berpotensi kian marak seiring merosotnya frekuensi melaut nelayan sebagai dampak cuaca ekstrem. Selama ini, nelayan yang melaut hingga perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia turut berperan dalam menjaga keamanan laut.

Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Riza Damanik, di Jakarta, Jumat (18/2), mengemukakan, nelayan selama ini berperan penting dalam membantu pengawasan perairan dan melaporkan dugaan penangkapan ikan ilegal kepada aparat pengawasan.

Kepala Subdirektorat Pengawasan Penangkapan Ikan Wilayah Timur Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet mengemukakan, nelayan lokal selama ini cukup berperan dalam melaporkan pencurian dan penangkapan ikan ilegal. Hal itu karena wilayah jelajah nelayan menjangkau batas-batas perairan.

Namun, dampak cuaca ekstrem yang berkepanjangan menyebabkan nelayan sulit melaut. Sementara, armada patroli pengawasan yang dimiliki Kementerian Kelautan dan Perikanan masih sangat terbatas, yakni 24 unit, untuk mengawasi perairan Indonesia sepanjang 81.000 kilometer dan seluas 5,8 juta hektar.

”Pengawasan akan lebih berat dari biasanya akibat informasi dari nelayan berkurang. Dampak cuaca telah mengurangi waktu melaut nelayan,” ujarnya.

Slamet menambahkan, kapal-kapal ikan asing umumnya tidak dapat dipantau dengan menggunakan alat sistem pengawasan. Dengan demikian, pengawasan selama ini mengandalkan operasi kapal patroli.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, jumlah kapal ikan ilegal yang ditangkap selama tahun 2010 mencapai 165 unit dalam waktu operasi pengawasan selama 100 hari. Pada tahun 2009, jumlah kapal ikan yang ditangkap sebanyak 203 unit dengan jumlah hari operasi 180 hari.

Pencurian ikan didominasi Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina. (LKT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com