Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Premium Bisa Naik

Kompas.com - 03/03/2011, 14:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) telah melampaui asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011. Anggota Badan Anggaran DPR, Muhammad Romahurmuziy, mendesak pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi bila rata-rata ICP Maret nanti bertengger di kisaran 90 dollar AS per barrel.

Menurut dia, sesuai dengan Pasal 7 Undang-Undang APBN 2011, pemerintah berhak menyesuaikan harga BBM subsidi bila harga rata-rata ICP melebihi 10 persen dari asumsi makro. Romahurmuziy mengatakan, kenaikan harga BBM subsidi ini agar tidak terjadi pembengkakan subsidi.

Berdasarkan asumsinya, jika ICP mencapai 100 dollar AS per barrel dengan kurs Rp 9.250 per dollar Amerika Serikat (AS) dan volume 40,5 kiloliter,  akan terjadi pembengkakan subsidi maksimum sebesar Rp 76 triliun.

Dalam hitungannya, penyesuaian harga BBM bersubsidi yang dimungkinkan jika ICP sebesar 90 dollar per barrel dan kurs Rp 9.250 per dollar Amerika Serikat, harga BBM bersubsidi naik lebih kurang Rp 580 per liter. Jika harga ICP 90 dollar per barrel dengan kurs Rp 9.000 per dollar AS, harga BBM naik sekitar Rp 440 per liter.

Sementara jika harga ICP 100 dollar per barrel dengan kurs Rp 9.250 per dollar AS, harga BBM naik sekitar Rp 1.150 per liter. Dan jika harga ICP 100 dollar per barel dengan kurs Rp 9.000 per dollar AS, harga BBM naik lebih kurang Rp 1.000 per liter.

Menurut dia, sembari melakukan penyesuaian harga premium, rencana pengendalian volume BBM bersubsidi harus terus dijalankan selambat-lambatnya 1 September 2011 untuk seluruh Jawa-Bali. Dengan demikian, katanya, waktu enam bulan ke depan bisa digunakan untuk uji coba beberapa modus pengendalian, mulai dari smart card, RFID, maupun kartu subsidi BBM prabayar.

”Kementerian ESDM memiliki tugas berat, bukan hanya penuntasan kajian menyeluruh, tapi juga uji coba beberapa modus yang paling meminimalkan penyimpangan kebijakan. Dengan demikian, 6 bulan ke depan bisa digunakan untuk penuntasan kajian 1 bulan, uji coba modus 1 bulan, dan 4 bulan instalasi peralatan di SPBU yang simultan dengan sosialisasi,” ujarnya, Kamis (3/3/2011). (Irma Yani/Kontan)

---------------------------------------------------------------

Baca juga: Orang Kaya kok Premium

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com