Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Pakistan Disergap 2 Sukhoi TNI

Kompas.com - 07/03/2011, 18:31 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com — Untuk mencegat pesawat Boeing 737-300 milik maskapai penerbangan Pakistan International Airlines (PIA) yang melintas wilayah udara Indonesia tanpa izin, TNI AU mengerahkan dua pesawat Sukhoi. Hal tersebut dikatakan Kepala Penerangan dan Kepustakaan Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin, Makassar, Kapten Agus, Senin (7/2/2011).

Sebelumnya, diberitakan bahwa pesawat yang melintas ilegal di wilayah udara nasional tertangkap layar radar Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II sekitar pukul 12.00 WIB atau 13.00 WITA. ”Dua Sukhoi yang ada di Skuadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin langsung terbang dan memberikan peringatan pesawat asing itu mendarat darurat,” kata Agus.

Ia mengatakan dua pesawat Sukhoi milik TNI-AU itu pun mengejar pesawat maskapai penerbangan asing tersebut. Tak lama kemudian sekitar pukul 13.30, kedua pesawat tempur  berhasil memaksa pesawat asing itu mendarat di Lanud Hasanuddin.

Setelah mendarat, semua penumpang dilarang turun dan tetap diminta di dalam pesawat sampai pemeriksaan dari aparat TNI dan otoritas bandara dilakukan. Namun, penumpang sempat diperbolehkan turun di sekitar bandara untuk melaksanakan shalat ashar dan maghrib berjemaah di atas landasan dekat pesawat.

Hasil pemeriksaan diketahui bahwa pesawat tersebut membawa 49 penumpang pasukan perdamaian PBB dan 13 kru. Pesawat tersebut tengah terbang dengan rute penerbangan Dili-Kuala Lumpur. Pesawat tersebut tidak dilengkapi izin melintas udara Indonesia dan tetap ditahan sampai semua pengurusan izin selesai dilakukan.

Insiden penahanan pesawat milik maskapai asing sebelumnya pernah dilakukan TNI di Bandara Juanda, Surabaya, pada 14 Desember 2010 lalu. Saat itu pesawat jenis BAE 146-200 yang membawa rombongan keluarga Kerajaan Melaka dari Dili menuju Kuala Lumpur, Malaysia, mendarat darurat untuk isi bahan bakar. Namun, hal tersebut dipermasalahkan karena pesawat tersebut hanya mengantungi izin melintas bukan izin mendarat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com