Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Tender Pesawat Citilink

Kompas.com - 08/03/2011, 10:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Garuda Indonesia Tbk mulai melakukan tender pengadaan pesawat untuk unit bisnis strategisnya, Citilink, guna memenuhi target jangka panjang perusahaan. Maskapai tersebut akan memilih dari dua jenis pesawat, Airbus A320 atau Boeing 737-800 NG.

Direktur Keuangan Garuda Elisa Lumbantoruan mengatakan, pada masa-masa mendatang, Citilink yang akan dijadikan fighting brand Garuda pada segmen angkutan udara berbiaya rendah (low cost carrier) akan mengoperasikan satu unit pesawat, yaitu antara Airbus A320 dan Boeing 737-800 NG. "Pertumbuhan pasar LCC domestik sangat besar karenanya kita akan menggarap secara serius pada segmen ini," kata Elisa di Jakarta, Selasa (8/3/2011).

Diharapkan tender tersebut selesai pada pertengahan tahun ini. Proyek tersebut untuk pengadaan pesawat pada 2015. Targetnya, tahun itu Citilink akan mengoprasikan 25 unit pesawat.

Untuk jangka pendek, tutur Elisa, pihaknya akan melakukan pengadaan pesawat lagi. Setidaknya enam Airbus A320 akan didatangkan mulai Juni. "Tahun ini, kita memproyeksikan mengoperasikan sebanyak 12 hingga 15 unit pesawat. Enam di antaranya adalah Airbus, lainnya Boeing 737 series. Saat ini, Citilink telah mengoperasikan lima unit Boeing 737 series," katanya menandaskan.

Ia menjelaskan, Garuda bertekad agar Citilink bisa menjadi juara pada segmen LCC, yaitu dari sisi tarif yang cukup rendah dengan level keselamatan sesuai standar Garuda.

Ia mengakui, industri penerbangan LCC saat ini memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi bahkan dalam lima tahun ke depan diperkirakan mencapai dua kalinya dari kelas premium. "Rata-rata pertumbuhan setiap tahun untuk segmen premiun adalah 7 persen, sedangkan LCC bisa mencapai 14 persen setiap tahun untuk lima tahun ke depan," ujarnya.

Selain rute domestik, yang 64 persen didominasi oleh segmen budget traveler, Citilink juga akan diarahkan untuk melayani penerbangan rute regional dengan penumpang besar seperti Jakarta-Singapura dan ke Malaysia.

Rute Singapura dan Malaysia memiliki kontribusi terbesar dari sisi penumpang bagi industri penerbangan. Tahun lalu, jumlah penumpang pulang pergi ke Malaysia berjumlah 4,5 juta jiwa dan Singapura 4,1 juta jiwa.

Untuk rute ke dua negara itu, Citilink diharapkan bisa merealisasikan pada tahun ini. "Ke Malaysia ada alternatif ke Kuala Lumpur atau Penang bisa dari Bandung dan Medan. Sedangkan untuk ke Singapura, kemungkinan dari Denpasar, Medan, atau Ampenan. Kami bidik rute-rute yang biasa diterbangi oleh Silk Air,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com