Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Asing Akan Tertarik

Kompas.com - 09/03/2011, 04:21 WIB

Jakarta, Kompas - Penguatan nilai tukar rupiah secara umum akan menguntungkan emiten-emiten di pasar modal, khususnya yang banyak komponen impornya ataupun penghasilannya dalam bentuk dollar AS, sekaligus menambah daya tarik investor asing.

”Faktor imbal hasil menjadi pertimbangan utama. Jika rupiah melemah akan membuat investor asing takut. Mereka mungkin untung di saham, tetapi tidak di nilai tukar karena mereka harus menukarkan hasil perdagangan saham ke dollar AS lagi,” pengamat pasar modal Farial Anwar di Jakarta, Selasa (8/3).

Pada perdagangan Selasa kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 18,597 poin (0,52 persen) ke level 3.580,314 karena terdorong penguatan bursa-bursa regional. Saham-saham bank yang sehari sebelumnya menguat tinggi menjadi sektor yang melemah bersama dengan sektor infrastruktur, akibat aksi ambil untung investor.

Aksi beli oleh investor asing lebih tinggi dibanding aksi jual. Aksi beli mencapai Rp 1,157 triliun sementara aksi jual mencapai Rp 1,132 triliun.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito menyatakan, sejauh ini tidak ada dampak serius terkait aksi ambil untung investor asing dalam pasar saham Indonesia.

Diungkapkan, dana investor asing yang keluar melalui perdagangan saham sejak awal tahun hingga akhir Februari adalah Rp 1,3 triliun. Kondisi itu di luar dana yang masuk melalui proses penawaran saham perdana kepada publik (IPO).

”Jumlah itu hanya profit taking yang dilakukan investor karena tahun lalu dana asing yang masuk melalui perdagangan saham kami mencapai Rp 21 triliun. Itu belum menghitung keuntungan yang diperoleh investor asing selama 2010 karena indeks kami naik sekitar 46,1 persen,” kata Ito.

Kepala Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa berpendapat, saat ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sudah terlalu kuat. ”Idealnya pada level Rp 9.000 sampai Rp 9.500 per dollar AS,” tambah Yudhi.

Su Sian Lim, ekonom regional The Royal Bank of Scotland, justru mengingatkan agar mewaspadai risiko jangka pendek nilai tukar rupiah. Terhitung sejak dinaikkannya BI Rate sebesar 25 basis poin pada 4 Februari 2011, rupiah telah menguat lebih dari 2 persen dibandingkan dollar AS.

Perkiraan RBS, sepanjang tahun 2011, rupiah akan menguat dari Rp 8.950 per dollar AS pada kuartal I menjadi Rp 8.800 per dollar AS pada kuartal IV.

”Kami percaya kenaikan tingkat suku bunga sebesar 75 basis poin selama tiga bulan ke depan diperlukan untuk menghadapi kenaikan harga dan menjaga rupiah,” katanya. (BEN/IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com