"Pemerikaan model ini sangat dianjurkan bagi mereka yang masih berusia cukup muda untuk mendeteksi adanya gangguan jantung sejak jauh-jauh hari. Dengan tren pasien jantung yang semakin muda, pemeriksaan ini sangat disarankan, apalagi bagi mereka yang senang berolahraga," ujar Dasaad.
Untuk hasil yang lebih detail dan akurat, pengecekan jantung dapat dilakukan dengan pemeriksaan kateter atau coronary angiogram. Akurasi pemeriksaan ini menurut Dasaad hampir 100 persen dan sangat dianjurkan bagi mereka yang sudah mengalami keluhan.
"Ini memang pemeriksaan yang lebih serius dan disarankan bagi mereka pada usia-usia yang rentan dan telah mengalami keluhan. Tetapi bagi mereka yang belum mengalami keluhan pun sangat baik untuk mengetahui penyumbatan yang dapat menyebabkan serangan jantung ," terangnya.
Kesadaran akan pentingnya pemeriksaan jantung perlu ditingkatkan mengingat pasien jantung kini semakin muda. Menurut data Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, sejak 2007 yang mencatat kurang lebih dari 3.000 kasus, sebagian besar pasien yang datang dengan serangan jantung berusia antara 45 dan 67 tahun, dengan usia rata-rata 57 tahun.
Sedangkan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2007, prevalensi atau jumlah kasus penyakit jantung koroner secara nasional mencapai 7,2 persen. Walaupun prevalensi hanya 7,2 persen, penyakit ini masih menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia Kematian mendadak akibat serangan jantung setelah olahraga kerap kita dengar akhir-akhir ini. Selain kalangan biasa, korban juga menimpa sejumlah publik figur seperti kasus terakhir yang menimpa politisi Adjie Massaid.
Di ajang pertandingan sepak bola, kita pun pernah mendengar beberapa pemain yang meninggal mendadak di lapangan hijau. Pada 3 April 2000, Eri Irianto mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit setelah pada sore harinya ia tiba-tiba menderita sakit saat bertanding dalam laga antara timnya, Persebaya, dan PSIM di Liga Indonesia 1999/2000.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.