Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Enggan Campuri Polemik Hutan Kalteng

Kompas.com - 18/03/2011, 03:37 WIB

Jakarta, Kompas - Dewan Perwakilan Rakyat enggan mencampuri polemik perambahan kawasan hutan selama lebih dari 10 tahun oleh perusahaan perkebunan dan pertambangan di Kalimantan Tengah. Penyelesaian perambahan sedikitnya 7,5 juta hektar kawasan hutan di Kalimantan Tengah membutuhkan harmonisasi dan kesepahaman dari DPR, pemerintah, dan penegak hukum.

”Komisi Pemberantasan Korupsi bilang, kalau ini disetujui Komisi IV, kami yang kena sanksi. Kami enggak mau. Gaji enggak seberapa malah dipenjara (karena menyetujui pengesahan tata ruang Kalimantan Tengah),” kata Wakil Ketua Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Golkar Firman Subagyo di Jakarta, Kamis (17/3).

Dari 15,4 juta hektar kawasan hutan di Kalimantan Tengah, ada 3,8 juta hektar perkebunan kelapa sawit dan 3,7 juta hektar pertambangan yang belum memiliki izin pelepasan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan.

Kementerian Kehutanan melansir kerugian negara akibat perambahan di Kalimantan Tengah sedikitnya Rp 158,5 triliun akibat penebangan kayu dengan dana reboisasi yang nihil disetor. Dari 352 perusahaan perkebunan, baru 67 perusahaan yang memiliki izin pelepasan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan. Demikian pula pertambangan, dari 615 perusahaan yang berizin usaha, hanya 9 perusahaan yang mengantongi izin penggunaan kawasan hutan.

Direktur Jenderal Planologi Kementerian Kehutanan Bambang Soepijanto menjelaskan, proses revisi tata ruang Kalimantan Tengah masih berjalan. Hasil kajian tim independen yang kemudian diverifikasi DPR juga telah ada. ”Bagi yang telanjur masuk, tetapi sesuai fungsi kawasan hutan, misalnya hutan produksi atau konversi, akan diperlakukan seadil-adilnya. Bagi penggunaan kawasan hutan yang tidak sesuai fungsinya, seperti hutan lindung atau konservasi, belum ada slotnya,” ujarnya. (HAM)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com