Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringkat Investasi RI di Urutan 111

Kompas.com - 25/03/2011, 14:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat perminyakan, Kurtubi, mengatakan, saat ini peringkat investasi Indonesia di bidang perminyakan berada di level 111 dari sekitar 133 wilayah di seluruh dunia (All Inclusive Composite Index Word). Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh Center for Petrolium and Energy Economic Studies (CPEES) pada tahun 2010. Posisi ini sebenarnya naik dibandingkan tahun  2009 yang berada di urutan 114.

”Kondisi investasi Indonesia sangat buruk dibandingkan dengan negara regional di ASEAN,” ujarnya saat ditemui di Fraksi PPP gedung DPR, Jumat (25/3/2011).

CPEES yang melakukan survei terkait hal ini menguraikan beberapa penyebabnya. Pertama, banyaknya lembaga terkait yang melakukan korupsi. Kedua, saat investor ingin bekerja sama dengan Indonesia, investor harus melakukan kontrak dengan pemerintah, seperti dengan Kementerian BUMN. ”Inilah yang menghambat investasi di Indonesia karena masih berkonsep business to government,” katanya .

Ketiga, peraturan yang tidak mendukung. Salah satunya, yakni UU Nomor 22 Tahun 2001 yang secara garis besar menyebutkan pada saat investor ingin mencari sumber minyak, investor harus membayar pajak terlebih dahulu sebelum menemukan sumber minyak itu. ”Faktor-faktor itulah yang menghambat investor ingin berinvestasi di Indonesia,” ujar Kurtubi. Dia lantas menyarankan ke DPR agar segera merevisi UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas.

Hanya sekadar informasi, peringkat investasi Indonesia saat ini berada di bawah Malaysia, Vietnam, Thailand, juga Papua Niugini. (Mohamad Jumasri/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com