Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Limbah Kayu Raup Puluhan Juta

Kompas.com - 10/04/2011, 13:29 WIB

KOMPAS.com — Bagi sebagian orang, kayu sisa bangunan hanya dianggap sampah tidak bermanfaat. Namun, tidak demikian bagi Yoga Suratmoko. Di tangannya, kayu bekas bangunan yang sudah tidak terpakai dapat berubah menjadi suatu hasil karya yang unik dan menarik serta memiliki nilai jual tinggi.

Berbekal dengan menggunakan sebuah alat yang bernama pisau penyot dan kayu putih sebagai bahan utama, Yoga Suratmoko dibantu temannya, yakni Yuni Tri Purwanto, berhasil menciptakan sebuah kerajinan tangan yang menarik dan membuat decak kagum bagi masyarakat yang melihatnya.

Awal mula Yoga menekuni kerajinan dari bahan baku kayu putih adalah pada saat dirinya bekerja di pabrik kayu lapis. Setiap hari ia melihat kayu lapis hasil olahan dibuang begitu saja. Dari situ, Yoga mulai berpikiran bagaimana caranya supaya kayu bekas tersebut tidak terbuang sia-sia.  "Waktu bekerja di pabrik kayu itu, saya iseng membuat sesuatu dari kayu sisa. Setiap hari saat istirahat kerja, saya gunakan untuk membuat gantungan kunci. Tidak disangka teman saya tertarik dengan hasil itu," ceritanya.

Selang tidak lama, pabrik tempat ia bekerja mengalami kebangkrutan. Terpaksa suami dari Kuntiati ini harus memutar otak untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Berbekal darah seni yang telah mengalir dalam dirinya, ia berinisiatif mengembangkan hasil karyanya yang terbuat dari kayu sisa bekas bangunan tersebut.

Setelah berhasil membuat olahan kayu menjadi gantungan kunci, ia terus berupaya lebih mengasah kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang lebih unik. Dirinya dibantu dengan beberapa teman yang tergabung dalam KUB Ampel Handycraft yang beralamat di Jalan Sunan Ampel 5 RT 03 RW 2, Kota Magelang, ini mencoba menciptakan kerajinan tangan yang berbentuk serangga. Ide tersebut ia peroleh dari lingkungan sekitar.

Pria asli Magelang ini akhirnya berhasil membuat miniature serangga dari kayu putih sisa bangunan yang sudah tidak terpakai. Waktu itu, kerajinan yang benar-benar hanya menggunakan tangan tersebut tidak langsung dijual di pasaran. "Jika ada teman yang tertarik membeli, ya kami langsung berikan," katanya yang diamini oleh temannya.

Mendapatkan sambutan positif, memicu pria kelahiran 22 April 1969 itu untuk terus mengasah keahlian yang dimiliki. Lambat laun, naluri seninya mampu terasah dengan baik. Terbuki dengan banyaknya hasil karya yang telah ia ciptakan. "Jika dihitung-hitung, ya sudah ada 200 lebih kerajinan yang sudah saya ciptakan selama lima tahun," katanya yang berharap suatu saat ingin membuka galeri sendiri itu.

Seiring dengan perkembangannya, Yoga dibantu dengan 10 temannya, yang juga merupakan warga Ganten, mulai mendapatkan pesanan setiap hari. "Jika saya lakukan sendiri pastinya tidak sanggup, makanya saya ajak Mas Yuni cs untuk membantu," ujarnya.

Saat ini ia bersama temannya mampu membuat kerajinan berupa burung elang, berbagai macam serangga, dan sosok cerita anak, salah satunya Hulk.

Hingga saat ini ia telah menerima pesanan dari berbagai kalangan. Omzet yang dihasilkan tiap bulan pun dapat berkisar hingga puluhan juta rupiah. Pasalnya, dalam membuat satu macam hasil karya berupa burung elang, dihargai sekitar Rp 3,5 juta. Sementara itu, untuk penyelesaiannya diperkirakan memakan waktu dua minggu. Untuk kerajinan berwujud naga sekitar Rp 4 juta.

Harga tersebut tergantung dari tingkat kesulitan saat membuat dan ukuran juga sangat memengaruhi nilai jualnya. "Ya alhamdulilah hasil penjualan dapat digunakan untuk beli rokok dan makan sehari-hari," candanya yang tidak mau menyebutkan secara pasti berapa pasti omzet yang didapat setiap bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com