Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Industri Bahan Baku Nasional Lemah

Kompas.com - 18/04/2011, 14:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyebutkan besarnya impor bahan baku menunjukkan lemahnya industri bahan baku nasional.

"Indonesia lemah dalam industri bahan baku, baik bahan obat-obatan, baik bahan baku lainnya, " jelas Hatta, di Jakarta, Senin ( 18/4/2011 ). Terkait hal ini pemerintah akan berupaya untuk mengembangkan industri bahan baku nasional sesegera mungkin. 

Hatta menilai, pengembangan industri bahan baku bisa melindungi dan membangun industri turunannya, sehingga tidak perlu lagi mengimpor bahan baku dalam jumlah yang terus membesar. "Tadi laporannya ada defisit itu adalah masalah bahan baku," jelasnya. 

Mengenai pembangunan industri bahan baku, Hatta menyerahkan kepada Kementrian Perindustrian untuk menyusun rencana kerjanya. Dan, terkait dengan kebutuhan investasi yang diperkirakan cukup besar, ia pun menuturkan agar bisa bekerjasama dengan investor asing dengan baik.

Menteri Perindustrian MS Hidayat pun menyebutkan akan menyiapkan perangkat peraturan di level menteri untuk mengatur investor dalam pembangunan industri bahan baku.

Hal yang sama mengenai proporsi impor bahan baku yang besar dari China juga diakui oleh Kementrian Keuangan, khususnya Badan Kebijakan Fiskal. "Perkembangan impor dari China terus meningkat. Dan, kalau kita lihat komposisinya kebanyakan impor dari China memang sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah karena itu adalah dalam bentuk bahan baku dan penolong," ungkap Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro, di Jakarta, Kamis ( 14/4/2011 ) lalu.

Karena proporsi bahan baku yang besar inilah, maka Bambang pun menilai impor dari China tidak mengganggu industri domestik, kecuali untuk industri bahan baku yang sejenis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com