Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Bertemu China

Kompas.com - 18/04/2011, 16:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia akan bertemu Pemerintah China untuk membahas kembali perjanjian perdagangan bebas kedua negara. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, pembahasan tersebut tidak akan melibatkan ASEAN.

Hidayat mengatakan, pertemuan bilateral itu merupakah langkah yang mungkin diambil pemerintah. "Itu dimungkinkan karena protokoler yang bisa dilakukan," katanya, Senin (18/4/2011).

Kementerian Perindustrian akan menawarkan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI). "Akan dilakukan penindakan hukum apabila ada peredaran barang-barang di bawah SNI yang sekarang ini marak beredar," kata mantan Ketua Kadin Indonesia ini.

Menurut Hidayat, jika pemerintah bisa mengontrol peredaran barang-barang sesuai dengan kualifikasi dan standar yang diberlakukan Indonesia, bisa meningkatkan daya saing. "Kami juga sepakat meninjau kembali biaya bunga bank, khususnya untuk UKM, sekarang kan masih tinggi. Jadi kompetisi di situ juga harus berlangsung dengan baik," paparnya.

Kementerian Perindustrian juga akan menentukan safe guard dan proses antidumping yang dilakukan di pelabuhan-pelabuhan khusus. "Khususnya di pelabuhan-pelabuhan tikus," tukasnya.

Hidayat mensinyalir banyak impor ilegal yang terjadi di pelabuhan besar dan kecil. Maklum, dia mengatakan ada 130 pelabuhan yang terbuka seluruh Indonesia sehingga menyulitkan pengawasan.

Kementerian Perindustrian juga akan mendorong industri memproduksi barang-barang bahan baku untuk mengurangi ketergantungan impor. Menurut Hidayat, pemerintah akan membuat suatu proposal pembuatan pabrik bahan baku yang akan difasilitasi pajak secara signifikan. (Irma Yani/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com