Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal: Ada Sentimen Unik dengan China

Kompas.com - 23/04/2011, 13:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat ekonomi Faisal Basri mengungkapkan, ada semacam sentimen yang unik berkaitan dengan ACFTA, yang telah dimulai sejak 1 Januari 2010 ini. "Yang unik itu produk membanjir dari mana-mana, kita tidak pernah nanya. Nokia sama Sony Ericsson selama ini merajai, tapi kalau ada Nexian produk China, jadi masalah," kata Faisal Basri di sela-sela diskusi mengenai banjirnya produk China yang diselenggarakan oleh Trijaya Network, di Jakarta, Sabtu (23/4/2011).

Padahal, menurutnya, kehadiran produk China yang mayoritas berharga murah ini disenangi oleh masyarakat. Lebih jauh lagi, ia menyebutkan, hubungan dagang dengan China telah dimulai ratusan tahun yang lalu. "Jadi, jangan sampai sentimen-sentimen yang apa yang tidak berbasis kuat itu terungkap," sebutnya.

Faisal menegaskan, persoalan yang harus dilihat yaitu masyarakat tidak bisa membedakan lagi mana produk yang legal dan ilegal. "Kita katakan produk ikan itu makin banyak dari China, tapi masuknya ilegal, ya diberantas," ujarnya.

Kemudian, Faisal menyebutkan, produk makanan dan minuman hanya 2 persen yang terdaftar di BPOM. Untuk ini, dia menilai, barang yang tidak terdaftar ini harus ditarik dari peredaran.

Terkait dengan indikasi masuknya barang impor ilegal dari China dalam jumlah yang cukup besar juga dikemukakan sebelumnya oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat. "Disinyalir impor ilegal banyak terjadi di pelabuhan-pelabuhan besar," sebut Hidayat, di Jakarta, Senin (18/4/2011) lalu.

Hidayat juga menyebutkan besarnya jumlah pelabuhan terbuka di Indonesia, yang mencapai 130 pelabuhan, menyebabkan kontrol sulit dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com