Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Murah, antara Harapan dan Kendala

Kompas.com - 28/04/2011, 16:56 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com  - Harapan masyarakat miskin di Indonesia untuk memiliki rumah sendiri semakin mungkin terwujud setelah pemerintah mencanangkan program pembangunan rumah sangat murah yang diharapkan mulai terealisasi pada tahun 2011.

Pemerintah menargetkan membangun 7,5 juta rumah hingga tahun 2014, yang terdiri atas 2,5 juta unit rumah sangat murah dan lima juta unit rumah murah. Pada tahap awal yang diharapkan dimulai tahun 2011 pemerintah akan membangun satu juta rumah yang terdiri atas 350 unit rumah sangat murah dan 650 unit rumah murah.

Deputi Menteri Perumahan Rakyat Bidang Perumahan Swadaya Jamil Anshari mengatakan, rumah itu akan dijual dengan harga Rp5 juta sampai Rp10 juta per unit untuk rumah sangat murah dan Rp20 juta hingga Rp25 juta per unit untuk rumah murah.

Rumah murah ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau yang memiliki penghasilan di bawah Rp2,5 juta per bulan. Masyarakat dapat membeli rumah itu tanpa dikenai uang muka, dengan bunga pinjaman di bawah dua digit, serta bebas pajak.

"Ada subsidi dan dibebaskan dari biaya uang muka, dan kami akan menyesuaikan dengan upah minimum regional," kata Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa beberapa waktu lalu.

Menurut Menpera, pemerintah akan memberikan subsidi berupa tanah. Contohnya, tanah milik Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia. "Tanah mereka tersedia, dan untuk PNS akan kami sediakan bekerja sama dengan pemerintah daerah," katanya.

Program rumah murah ini juga akan menggunakan tanah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Untuk itu, Kementerian Perumahan Rakyat (Kempera) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan BUMN.

Kempera juga telah menetapkan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, dan Semarang sebagai kawasan percobaan bagi program pembangunan rumah murah dan sangat murah tersebut.

Sementara itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, program pembangunan rumah murah akan didanai dari penghematan anggaran yang pada 2011 diupayakan mencapai Rp20 triliun. Menurut dia, realisasi program rumah murah itu akan dikombinasikan dengan program tanggung jawab sosial dari BUMN.

Untuk melaksanakan program tersebut, pemerintah meminta Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) membangun rumah tersebut. Ketua Umum REI Setyo Maharso menyatakan mendukung program tersebut, tetapi REI masih menunggu kematangan rencana itu, terutama mengenai kepastian harga karena menyangkut material bangunan dan lokasi program rumah murah ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com