Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melonjak, ICP Tembus 120 Dollar AS

Kompas.com - 03/05/2011, 14:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada April 2011 melonjak 10,29 dollar AS per barrel dibandingkan Maret 2011 seiring dengan kenaikan harga minyak dunia.

Tim Harga Minyak Kementerian ESDM dalam laporannya di Jakarta, Selasa (3/5/2011), menyebutkan, harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) pada April tercatat 123,36 dollar AS per barrel, sementara Maret 113,07 dollar AS per barrel. Angka tersebut jauh di atas asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 yang sebesar 80 dollar AS per barrel.

"Harga minyak naik terutama akibat ketegangan politik berkepanjangan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Hal ini menimbulkan kekhawatiran pasar atas stabilitas pasokan minyak kawasan tersebut," sebut tim tersebut.

Harga minyak dunia di pasar WTI (Nymex) pada April sebesar 110,04 dollar AS per barrel, Brent (ICE) 123,09 dollar AS, Tapis (Platts) 130,29 dollar AS, dan Basket OPEC 117,90 dollar AS.

ICP terus mengalami kenaikan. Jika pada Juli 2010 ICP masih di level 73,75 dollar AS per barrel, pada Agustus naik 75,97 dollar AS, September 76,76 dollar AS, Oktober 82,26 dollar AS, November 85,07 dollar AS, dan Desember mencapai 91,37 dollar AS per barrel.

Kemudian, ICP Januari naik lagi menjadi 97,09 dollar AS per barrel, Februari 103,31 dollar AS, Maret 113,07 dollar AS, dan April bertengger di 123,36 dollar AS per barrel.

Pada Januari 2011, secara rata-rata ICP memang masih di bawah 100 dollar AS per barrel. Namun, dari 50 jenis minyak mentah yang menjadi acuan formula ICP, terdapat sejumlah jenis minyak sudah menembus 100 dollar AS per barrel, yakni Geragai 100,01 dollar AS, Jambi 100,01 dollar AS, Kaji 100,22 dollar AS, Mengoepeh 100,01 dollar AS, Ramba/Tempino 100,01 dollar AS, dan Tanjung 100,01 dollar AS. Pada Maret 2011, minyak jenis Anoa tercatat mencapai harga tertinggi, yakni 117,08 dollar AS per barrel.

Formula ICP memakai 50 jenis minyak mentah, delapan di antaranya menjadi acuan utama, yakni Minas atau sweet light crude (SLC), Arjuna, Attaka, Cinta, Duri, Widuri, Belida, dan Senipah Condensate.

Tim Harga juga menyebutkan, faktor kenaikan harga minyak pada April 2011 adalah penurunan produksi OPEC hingga 1 juta barrel per hari pada Maret dibandingkan Februari 2011 dan melemahnya nilai tukar dollar AS terhadap mata uang lainnya. Faktor lain adalah menurunnya stok minyak komersial AS.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com