Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaian Batu Bara Akan Ditingkatkan

Kompas.com - 06/05/2011, 14:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan mendorong peningkatan proporsi pemakaian batu bara dalam bauran energi nasional. Hal ini diharapkan dapat menekan konsumsi bahan bakar minyak seiring dengan tingginya harga minyak mentah di pasaran.   

Demikian disampaikan Menteri ESDM Darwin Zahedy dalam sambutan tertulisnya pada acara pelantikan pejabat eselon I di lingkungan Kementerian ESDM, Jumat (6/5/2011) di Jakarta. Dalam acara itu, Thamrin Sihite yang semula menjabat Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM Kementerian ESDM dilantik menjadi Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM.    

Pada kesempatan yang sama, Mochamad Teguh Pamudji yang semula menjadi Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Sosial Kemasyarakatan Kementerian ESDM dilantik menjadi Kepala Badiklat ESDM Kementerian ESDM. Sementara Ronggo Kuncahyo yang sebelumnya menjabat Direktur Pembinaan Pengusahaan Kelistrikan Kementerian ESDM dilantik menjadi Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Sosial Kemasyarakatan Kementerian ESDM.  

Darwin menjelaskan, tingginya harga minyak telah menyebabkan batu bara memiliki posisi strategis untuk pemenuhan energi, baik di tingkat nasional, regional, maupun global. Sejauh ini, peran batu bara dalam pemenuhan energi nasional terus naik dari 41 juta ton pada tahun 2005 menjadi 67 juta ton pada tahun 2010.  

Dalam bauran energi nasional, proporsi batu bara tahun 2005 sebesar 19 persen dan menjadi 23 persen pada tahun 2010. Pemerintah menargetkan untuk terus meningkatkan proporsi batu bara dalam bauran energi nasional hingga mencapai 33 persen tahun 2025.

Di bidang pembangkitan ketenagalistrikan, batu bara sebagai sumber energi mampu bersaing dengan sumber energi lainnya, seperti bahan bakar minyak. Biaya pokok produksi (BPP) listrik dari batu bara sekitar Rp 700 per kWh dan untuk listrik dari bahan bakar minyak lebih besar dari Rp 2.000 per kWh.

Menurut data Kementerian ESDM, tingkat produksi batu bara sebesar 275 juta ton per tahun untuk tambang terbuka. Adapun cadangan batu bara diperkirakan akan habis dalam 80 tahun ke depan. Hal ini mengacu pada jumlah cadangan 21,13 miliar ton dan tingkat produksi 275 juta ton per tahun untuk tambang terbuka.

"Namun, selama ini batu bara masih dipandang secara konvensional, yakni hanya sebagai sumber penerimaan negara. Untuk itu, perlu diupayakan agar batu bara dipandang sebagai andalan energi primer yang ekonomis bagi kegiatan produksi di Indonesia. Aksesibilitas batu bara masih perlu ditingkatkan, antara lain melalui pembangunan infrastruktur batu bara," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com