Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capai Swasembada Pangan, GPPK Dibentuk

Kompas.com - 09/05/2011, 16:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementrian BUMN bentuk Gerakan Produksi Pangan dengan sistem Korporasi (GPPK), untuk tingkatkan produksi 5 komoditas utama, yaitu padi, jagung, kedelai, gula, dan daging sapi, yang menjadi target swasembada pangan pemerintahan SBY Jilid 2. 

Rencananya program ini akan dimulai pada Mei tahun ini, dan akan dilakukan secara berkelanjutan. "Substansi dari (program GPPK) ini adalah keikutsertaan BUMN-BUMN pangan dalam menunjang ketahanan pangan," jelas Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, di Jakarta, Senin ( 9/5/2011 ). 

Target swasembada pangan untuk komoditas kedelai, gula, dan daging diharapkan dapat tercapai pada 2014 . Sedangkan, padi dan jagung ditargetkan untuk mencapai swasembada pangan berkelanjutan.

Dengan GPPK, diharapkan Kementrian BUMN dapat memaksimalkan peran dan fungsinya, juga memperkenalkan sistem korporasi dalam budidaya tanaman pangan, khususnya padi, jagung, dan kedelai, kepada petani.

Bagi komoditas padi, jagung, dan kedelai, sasaran yang akan dicapai program GPPK, yaitu peningkatan produktivitas padi antara 1-1,5 ton per hektar untuk areal seluas 500.000 hektar.

Areal jagung juga akan diperluas 250.000 hektar dengan produktivitas minimal 6 ton jagung pipilan kering per hektar. Sedangkan, kedelai produktivitas akan ditingkatkan sebesar 1,25 ton per hektar, dengan penambahan lahan seluas 50.000 hektar melalui sistem tumpang sari di areal Perum Perhutani dan BUMN lainnya.

Mengenai tebu, target peningkatan produksi tahun ini sebesar 2 persen, dan 20 persen pada 2014 . Rencananya, peningkatan produksi ini akan dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II, VII, IX, X, XI, dan Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) di Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

Untuk komoditas sapi, produksi akan ditingkatkan melalui pengembangan Village Breeding Center (VBC) untuk menyediakan stok bibit sapi sebanyak 30.000 ekor per tahun. VBC akan dilaksanakan PT Berdikari dan PTPN XIV di 3 sentra produksi sapi, yaitu Aceh, NTT, dan Sulawesi Selatan.

Lokasi program GPPK untuk komoditas padi, jagung dan kedelai rencananya akan difokuskan di wilayah yang belum dilakukan intensifikasi oleh Kementrian Pertanian.

Dalam prakteknya, GPPK akan menggunakan teknologi Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT). Dan, kegiatan pengawalan akan difokuskan pada penerapan sistem budidaya, penyediaan pengairan, saprotan (sarana produksi pertanian) hingga modal. Termasuk juga fokus dalam jaminan harga dan pembelian hasil. "Jadi, jangan dipikir ada 2 program. Program pertanian diback-up penuh oleh BUMN-BUMN pangan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com