Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenpera Bangun Dua Juta Rumah Murah

Kompas.com - 12/05/2011, 15:36 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com  - Kementerian Perumahan Rakyat menargetkan membangun dua juta unit rumah di Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat dalam jangka waktu lima tahun.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Barat Jakius Sinyor di Pontianak, Rabu, dua juta unit rumah itu berupa rumah susun maupun rumah sederhana sehat untuk warga masyarakat berpenghasilan menengah dan rendah.

"Untuk memenuhi target pembangunan rumah bagi masyarakat tersebut, pemerintah mengajak para pemangku kepentingan bidang perumahan seperti pengembang maupun pemerintah daerah setempat," katanya usai membuka sosialisasi kebijakan bidang perumahan dan kawasan permukiman dekonsentrasi lingkup Kementerian Perumahan Rakyat.

Salah satunya, kata Jakius, dengan mengupayakan pembangunan rumah yang layak huni dengan harga terjangkau, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Ia mengatakan jumlah kebutuhan rumah di Indonesia berdasarkan data Bappenas mencapai 710.000 unit per tahun.

Menurut dia, kebutuhan itu akan bertambah setiap tahunnya seiring dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia termasuk Kalbar.

Jakius Sinyor mengatakan untuk mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri dan adil, sasaran pembangunan perumahan dan pemukiman hingga tahun 2025 mendatang adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukungnya bagi seluruh masyarakat.  "Sebab, akan didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang yang berkelanjutan, efisien dan akuntabel untuk mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh," katanya.

Arah kebijakan tersebut, menurut dia sejalan dengan upaya percepatan pencapaian target pembangunan bangsa-bangsa di dunia yang dituangkan dalam Tujuan Pembangunan Milenium. Di antaranya, kata dia, perbaikan perekonomian penduduk miskin dan pengurangan 50 persen permukiman kumuh pada tahun 2020.

"Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2010-2014, telah ditargetkan penyediaan rumah layak huni sebayak 1.500.000 unit yang dilengkapi dengan penyediaan prasarana, sarana dan utilitas umum dengan dukungan sistem pembiayaan yang memadai," katanya.

Ia mengakui, permasalahan yang kerap muncul diantara target yang ingin dicapai oleh Dinas PU, salah satunya adalah keterbatasan penyediaan rumah dari pihak pengembang selain juga karena pemukiman kumuh yang semakin luas.

"Sebab, berbagai permasalahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah keterbatasan akses masyarakat berpenghasilan menengah-bawah terhadap lahan dan juga belum tersedianya dana murah jangka panjang untuk meningkatkan akses daya beli masyarakat menengah ke bawah," katanya.

Ia berharap adanya dukungan dari kabupaten/kota sebagai pihak pemangku kepentingan bidang perumahan dan permukiman. "Sehingga dapat membantu penyediaan rumah yang murah dan layak huni bagi masyarakat, disamping juga memberikan kemudahan perizinan.   

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com