JAKARTA, KOMPAS.com — Perekonomian Indonesia tidak dikuasai pihak asing sebagaimana dikhawatirkan sejumlah pihak. Hal itu dikemukakan Dewan Pakar Habibie Center, Umar Juoro, di Jakarta, Rabu (18/5/2011).
"(Hal tersebut dapat) dilihat dari rasio utang terhadap PDB (produk domestik bruto) yang relatif rendah sekitar 27 persen, dan cenderung menurun," ungkap Umar dalam diskusi mengenai Kedaulatan Ekonomi Nasional yang diselenggarakan oleh The Habibie Center.
Selain PDB, indikator lainnya adalah sumbangan ekspor terhadap PDB yang hanya sebesar 28 persen. Dengan angka tersebut, dapat dikatakan ketergantungan perekonomian Indonesia terhadap perekonomian dunia tidak tinggi.
Meski demikian, kemandirian perekonomian nasional menurutnya tidak dapat dilihat dari tertutup atau tidaknya perekonomian terhadap asing.
Hal yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana kemandirian dibangun dengan perekonomian yang terbuka dan semakin terintegrasi pada ekonomi dunia.
Ia juga mengingatkan, kemandirian nasional tidak lepas dari pembangunan perekonomian di seluruh Indonesia. "Membangun kemandirian juga terkait dengan upaya untuk mengurangi ketimpangan daerah," sebutnya.
Ia melihat ketimpangan secara regional masih terjadi. Hal ini dilihat dari sumbangan wilayah Jawa kepada PDB sebesar 58 persen. Sumatera (23 persen) dan Kalimantan (9 persen) menjadi dua wilayah setelah Jawa.
Untuk itu, ia mengharapkan agar ketimpangan daerah ini dikurangi dengan cara membuat pusat pertumbuhan baru di luar wilayah Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.