Kebutuhan Bertambah, Terjadi Antrean BBM

AMBON, KOMPAS.com — Antrean panjang masyarakat yang hendak membeli bahan bakar minyak, terutama minyak tanah dan bensin, di Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, bukan karena kelangkaan stok, melainkan akibat kebutuhan masyarakat yang meningkat cukup tinggi.

"Kami sudah melakukan pemantauan di sana dan terjadinya antrean BBM di Dobo karena masyarakat yang datang dari pulau-pulau ingin membeli stok yang berlebihan untuk mengantisipasi cuaca yang kurang bersahabat saat ini," kata Sales Area Manager PT Pertamina Ambon Putut Andriatno di Ambon, Senin (23/5/2011).

Jadi, antrean panjang itu, katanya, murni karena ada peningkatan kebutuhan selain ada kegiatan MTQ tingkat Provinsi Maluku yang dilaksanakan di Dobo, yang tentu membutuhkan lebih banyak BBM dari kebutuhan normal.

Adapun masyarakat yang tinggal di pulau-pulau saat menghadapi musim ombak yang terjadi sekarang ini akhirnya membeli stok BBM untuk keperluan beberapa hari ke depan.

Dia menjelaskan, selama ini, kalau terjadi kekurangan stok di agen penyalur minyak solar (APMS), stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU), maupun Depot Pertamina, tetap dilayani untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan.

"Mudah-mudahan dengan ditingkatkannya status APMS yang ada di kota Dobo menjadi SPBU bisa terpenuhi semua kebutuhan masyarakat setempat," katanya.

Suplai BBM yang dilakukan selama ini ke APMS di Dobo sebanyak 200 kiloliter (kl), baik untuk minyak tanah maupun bensin, tapi setelah ditingkatkan jadi SPBU, akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan.

"Sedangkan stok yang ada di depot kota Dobo tercatat untuk bensin 200 kl cukup untuk memenuhi kebutuhan 17 hari ke depan, minyak tanah 350 kl kebutuhan 20 hari, dan minyak solar 900 kl untuk 10 hari," ujarnya.