Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencurian Minyak Mentah Meningkat

Kompas.com - 30/05/2011, 19:28 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pencurian minyak mentah di Sumatera Selatan terus meningkat selama setahun terakhir. Jumlah pencurian diperkirakan mencapai 4.000 barel sehari atau setara dengan kerugian Rp 3,4 triliun sehari. Selain merugikan negara, pencurian ini juga mengancam pasokan energi nasional.

Asisten Manajer Keamanan PT Pertamina EP Mukseno mengatakan, metode pencurian minyak mentah yang pernah ditemukan di antaranya melubangi jalur pipa minyak atau pencurian pada kendaraan pengangkut minyak mentah yang biasa disebut metode truk kencing.

"Sudah ada 187 pencurian di jalur pipa. Kejadian terbanyak ada di Kabupaten Banyuasin," katanya dalam diskusi "Mengurai Benang Kusut Pencurian Minyak Mentah" di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (30/5/2011).

Beberapa pelaku pernah tertangkap karena mengangkut minyak mentah curian. Namun, karena hanya sopir dan kenek, para pelaku tersebut hanya memperoleh hukuman ringan.

Dua buah truk yang tertangkap basah pun berkali-kali diketahui kembali digunakan untuk mengangkut minyak mentah curian, padahal sebelumnya, dua truk tersebut telah diserahkan kepada pihak kepolisian.

Menurut Mukseno, dari informasi yang diperoleh, terdapat indikasi kuat adanya sindikat dalam pencurian minyak mentah di Sumatera Selatan. Diperkirakan pula terdapat banyak penadah yang siap menerima minyak mentah.

Sebagian besar minyak tersebut dijual ke industri peleburan biji timah (smelter) di Bangka Belitung dan sisanya dijual ke Malaysia dan Singapura. Transaksi jual beli minyak mentah ini biasanya dilakukan di laut dengan kapal tanker untuk menghindari kecurigaan.

Kepala Dinas Humas dan Kelembagaan BP Migas Elan Biantoro mengatakan, gangguan keamanan dan pencurian minyak mentah di Provinsi Sumsel merupakan yang tertinggi di Indonesia. Jumlahnya mencapai 54 persen dari jumlah total gangguan keamanan migas di seluruh Indonesia.

Lonjakan gangguan keamanan pada jalur minyak dan gas ini terjadi sejak Agustus 2010 dengan angka hampir dua kali lipat dari sebelumnya. Kami merasa ada yang ganjil dengan lonjakan yang drastis ini.

"Sejak 2006-2009, gangguan keamanan migas cenderung turun, tapi sejak Agustus 2010 melonjak tinggi sekali. Tahun 2011 ini, jumlahnya juga akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya," tuturnya.

Direskrim Polda Sumsel AKBP Siswanto mengatakan, selama tahun 2010, terdapat 29 kasus pencurian minyak mentah yang ditangani Polda Sumsel dengan 40 tersangka. Jumlah minyak mentah yang disita dari 29 kasus sebanyak 75.800 liter.

Pada 2011, Polda Sumsel sempat menyita 19 truk yang diduga memb awa minyak mentah curian dengan muatan mencapai 152 ton. Berdasarkan penelusuran kepolisian, selain pipa, sumber pencurian minyak mentah lainnya adalah sumur-sumur tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Garuda Indonesia Hentikan Sementara Operasional Pesawat yang Alami Insiden Mesin Terbakar

Garuda Indonesia Hentikan Sementara Operasional Pesawat yang Alami Insiden Mesin Terbakar

Whats New
IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Whats New
Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Whats New
RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

Whats New
OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

Whats New
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Whats New
[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

Whats New
Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai 'Take Off', Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai "Take Off", Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Whats New
Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Earn Smart
Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Whats New
Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Whats New
PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi 'Rest Area' Tol

PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi "Rest Area" Tol

Whats New
3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com