Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Harga Pertamax Turun Lagi

Kompas.com - 01/06/2011, 10:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi terhitung mulai hari ini, 1 Juni 2011 pukul 00.00 WIB, di beberapa wilayah Indonesia. Demikian rilis dalam situs web Pertamina hari ini.

Padahal, pada Senin (30/5/2011) lalu Pertamina baru saja menurunkan harga BBM yang terdiri dari Pertamax/Bio Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex ini. Hal tersebut langsung diikuti dua perusahaan pesaing Pertamina dengan menurunkan harga BBM sejenis pada Selasa (31/5/2011).

Adapun harga BBM nonsubsidi Pertamina yang mulai berlaku hari ini untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, yaitu harga Pertamax turun Rp 300 menjadi Rp 8.600 per liter dari sebelumnya pada 30 Mei 2011 harga Pertamax Rp 8.900.

Kemudian, harga Pertamax Plus di Jakarta dan sekitarnya turun Rp 200 menjadi Rp 9.050 per liter dari Rp 9.250 per liter, serta harga Pertamina Dex di Jakarta dan sekitarnya turun Rp 350 dari sebelumnya Rp 9.700 per liter menjadi Rp 9.350 per liter.

Kemarin, PT Shell Indonesia menurunkan harga produk BBM jenis Super R92 beroktan 92. Harga Super R92 di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi yang semula Rp 9.050 per liter, mulai kemarin pukul 00.01 menjadi Rp 8.450 per liter. Adapun harga baru Super R92 di SPBU Shell di Surabaya Rp 8.800 per liter.

Hal serupa juga dilakukan PT Total Oil Indonesia. Kemarin pukul 14.00, harga baru untuk produk BBM Total jenis Performance 92 dari Rp 9.050 menjadi Rp 8.450 per liter. Berarti ada penurunan harga Rp 600 per liter. Sebelumnya, PT Pertamina menurunkan harga Pertamax rata-rata Rp 350 per liter.

Baca Juga: Sistem Baru, Pertamax di Jakarta Rp 8.400

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com