Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piutang Bank Rp 20 Triliun Terbengkalai

Kompas.com - 20/06/2011, 04:01 WIB

Jakarta, Kompas - Piutang yang berasal dari kredit perbankan bermasalah dan sulit ditagih masih terbengkalai dalam neraca keuangan pemerintah pusat senilai Rp 20 triliun. Menteri Keuangan Agus Darmawan Wintarto Martowardojo menargetkan seluruh piutang pemerintah itu harus selesai direstrukturisasi pada 2014.

”Outstanding (posisi terakhir) jumlah piutang pemerintah per Mei 2011 adalah Rp 59 triliun. Di mana Rp 20 triliunnya adalah piutang yang berasal dari kredit bank bermasalah dan selebihnya adalah piutang yang berasal dari kementerian dan lembaga. Apakah semuanya bisa ditagih? Hanya Tuhan yang tahu karena aset kredit selalu ada yang tidak bisa ditagih,” ujar Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Hadiyanto di Jakarta, Jumat (17/6) dalam konferensi pers tentang Divestasi Saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).

Menurut Hadiyanto, meskipun sulit, pihaknya terus berupaya agar pengembalian piutang tersebut dapat dimaksimalkan ke kas negara. Oleh karena itu, selain menggiatkan penagihan, Kementerian Keuangan juga terus melelang aset-aset yang diagunkan oleh debitor, baik agunan pada kredit perbankan maupun limpahan dari kementerian dan lembaga.

”Salah satu programnya adalah lelang 137 item aset eks BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) yang terdiri atas aset properti. Itu, antara lain, lelang apartemen di kawasan Casablanca, Jakarta. Masalahnya adalah, nilai pasarnya tidak tinggi, tetapi harga jualnya tinggi karena NJOP (nilai jual obyek pajak) yang tinggi sehingga tidak mudah untuk dijual. Totalnya Rp 300 miliar,” ujarnya.

Salah satu kasus piutang yang masih menggantung lama di Kementerian Keuangan adalah penyelesaian tagihan atas delapan pemilik bank eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) senilai Rp 2,3 triliun, yang berasal dari Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Dari delapan orang tersebut baru tiga yang melunasi kewajiban mereka, yakni James Januardy dan Adisaputra Januardy dari Bank Namura Internusa sebesar Rp 303 juta plus aset Rp 83 miliar, serta Omar Putihrai dari Bank Tamara senilai Rp 175 miliar. Dengan demikian, tagihan pemerintah terhadap enam mantan pemilik bank eks BPPN adalah sekitar Rp 2,125 triliun.

Hadiyanto mengatakan, salah satu proses mengembalikan tagihan yang paling maju adalah rencana lelang aset tanah seluas 300 hektar di kawasan Sentul untuk menyelesaikan piutang Agus Anwar. Aset senilai Rp 577 miliar ini diharapkan dapat mengembalikan seluruh piutangnya.

(OIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com