Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendaraan Menumpuk di Jalur Pantura

Kompas.com - 30/06/2011, 04:01 WIB

Karawang, Kompas - Padatnya kendaraan dan penyempitan jalan akibat perbaikan membuat kendaraan menumpuk dan macet di jalur pantura Jatisari-Patokbeusi di perbatasan Kabupaten Karawang dan Subang, Jawa Barat, Rabu (29/6). Waktu tempuh molor dan pengguna jalan kian tidak nyaman dengan kemacetan yang sering terjadi di daerah itu selama dua bulan terakhir.

Petugas menutup jalur menuju Cirebon sepanjang 500 meter jelang Jembatan Cilamaya. Mereka mengupas aspal dan mengganti dengan aspal baru. Satu jalur lain terpaksa digunakan bergantian karena polisi memberlakukan sistem buka tutup.

Akibatnya, kendaraan menumpuk beberapa kilometer jelang lokasi perbaikan jalan dari arah Jakarta dan Cirebon. Sejumlah sopir bus, angkutan umum, dan pengguna kendaraan pribadi nekat menerobos median jalan dan melaju di jalur berlawanan meski polisi berjaga di titik-titik persimpangan. Hal itu membahayakan keselamatan dan memperparah penumpukan.

Andri (39), sopir di jalur pantura asal Slawi, Jawa Tengah, mengatakan, penumpukan kendaraan sering terjadi di perbatasan Subang-Karawang sejak proyek perbaikan jalan dan jembatan dimulai pertengahan April 2011. Arus lalu lintas tersendat bahkan macet terutama menjelang dan akhir hari libur nasional atau saat cuti bersama beberapa waktu lalu.

Sementara itu, kawasan Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya, sejak Rabu (29/6) dipadati ribuan pengunjung dari berbagai kota di Jatim. Hingga sore hari, lalu lintas ruas jalan menuju kawasan tersebut padat sebab pengunjung umumnya memarkir kendaraan di pinggir jalan.

Menurut koordinator pengamanan Masjid Agung Sunan Ampel, Muhamad Toyib, peningkatan jumlah pengunjung terlihat sejak Selasa malam. Puluhan bus dan kendaraan pribadi terutama dari luar kota sudah berdatangan ke kompleks itu.

Dia memperkirakan, pengunjung kawasan Masjid Agung Sunan Ampel hingga malam mencapai 6.000 orang. Warga yang datang umumnya menggelar doa bersama serta Isra Miraj.

Toyib mengatakan, bertepatan dengan hari besar Islam, kawasan ini ramai pengunjung, terutama pengunjung dari luar Surabaya, hingga 300 persen dibanding hari biasa. Kondisi seperti itu bisa berlangsung beberapa hari sebelum dan sesudah Isra Miraj. ”Sudah hampir sepekan, kawasan ini dipadati pengunjung yang didominasi dari luar Kota Surabaya,” ujar Toyib.

Bandung macet parah

Libur nasional yang berbarengan dengan masa liburan sekolah kali ini juga membuat Kota Bandung disesaki pengunjung dari berbagai daerah. Akibatnya, terjadi kemacetan parah pada beberapa titik di Kota Bandung. Kondisi tersebut diperparah dengan pelaksanaan acara berskala nasional yang dipusatkan di Lembang, Bandung Barat.

Rabu (29/6), kemacetan parah berlangsung di jalur menuju Lembang. Dari daerah Setiabudhi di Kota Bandung, antrean kendaraan sudah terjadi ke arah utara. Dengan berjalan merayap, kendaraan mengular hingga ke arah Pasar Lembang yang berjarak hingga 10 kilometer.

Kepala Humas Jasa Marga Tol Purbaleunyi Iwan Mulyawan mengatakan, arus kendaraan yang masuk ke Bandung melalui tujuh gerbang tol mencapai 220.000 unit per hari. Jumlah tersebut melampaui libur akhir pekan yang biasanya mencapai 180.000 unit. Hal ini diperkirakan karena berbarengan dengan libur sekolah. ”Antrean di gerbang Tol Pasteur mencapai 3-4 kilometer, 40 persen di antaranya bernomor polisi Jakarta,” ujar Iwan. (ETA/MKN/ELD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com