Palangkaraya, Kompas
Di Kalimantan Selatan, 119 hektar lahan di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan
Kepala Tahura Sultan Adam, Ahmad Ridhani, Jumat (8/7), mengatakan, lahan yang terbakar antara lain berada di wilayah Kecamatan Bajuin di Kabupaten Tanah Laut serta wilayah Aranio dan Karang Intan di Kabupaten Banjar.
”Sejauh ini kebakaran melanda titik-titik tertentu dan berhasil dipadamkan. Api baru menghanguskan ilalang dan semak-belukar, belum ada yang mengenai pohon-pohon besar. Yang jelas, semua berada di dalam area tahura,” ujarnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, menurut Ahmad Ridhani, ada dua penyebab terjadinya kebakaran di tahura, yakni aktivitas pembukaan lahan oleh petani dan faktor kelalaian membuang puntung rokok. Saat ini banyak warga memanfaatkan kemarau dengan membersihkan lahan untuk ditanami kembali pada musim hujan.
Di Kalteng, kebakaran lahan yang umumnya bergambut
Menurut Petugas Bidang
Di Palangkaraya, kemarin, asap terlihat di Jalan Yos Sudarso. Di jalan itu, nyala lampu kendaraan bermotor terlihat samar akibat asap. Bau tanaman yang terbakar juga tercium jelas. Di tepi Jalan Yos Sudarso setidaknya terdapat lima titik kebakaran lahan.
Sementara itu, hutan
”Sungguh ironis, hutan mangrove yang ada di kawasan lindung, seperti cagar alam, justru terancam dan dalam kondisi kritis. Jika tidak diselamatkan, dalam waktu 10 tahun ke depan bisa musnah,” kata aktivis lingkungan di Gorontalo, Rahman Dako,(WER/BAY/APO)