Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Mulai Marak

Kompas.com - 09/07/2011, 03:17 WIB

Palangkaraya, Kompas - Selain di Sumatera, kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan juga mulai marak. Di Kalimantan Tengah, kebakaran sudah dimulai beberapa hari lalu dan menyebabkan Kota Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur sempat diselimuti asap.

Di Kalimantan Selatan, 119 hektar lahan di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam terbakar. Kebakaran menghanguskan semak belukar dan terjadi di wilayah yang berdekatan dengan tempat aktivitas warga.

Kepala Tahura Sultan Adam, Ahmad Ridhani, Jumat (8/7), mengatakan, lahan yang terbakar antara lain berada di wilayah Kecamatan Bajuin di Kabupaten Tanah Laut serta wilayah Aranio dan Karang Intan di Kabupaten Banjar.

”Sejauh ini kebakaran melanda titik-titik tertentu dan berhasil dipadamkan. Api baru menghanguskan ilalang dan semak-belukar, belum ada yang mengenai pohon-pohon besar. Yang jelas, semua berada di dalam area tahura,” ujarnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, menurut Ahmad Ridhani, ada dua penyebab terjadinya kebakaran di tahura, yakni aktivitas pembukaan lahan oleh petani dan faktor kelalaian membuang puntung rokok. Saat ini banyak warga memanfaatkan kemarau dengan membersihkan lahan untuk ditanami kembali pada musim hujan.

Di Kalteng, kebakaran lahan yang umumnya bergambut sudah sampai pada tahap mengganggu masyarakat. Selain jarak pandang terbatas, bau asap juga menusuk. Asap muncul pada pagi hingga menjelang siang dan sore hingga tengah malam. Gangguan itu, misalnya, terjadi di Palangkaraya, Sampit, dan Pangkalan Bun.

Menurut Petugas Bidang Deteksi Dini Manggala Agni Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng Andreas Dody, bersamaan dengan kebakaran lahan, asap juga menyelimuti beberapa daerah, seperti Palangkaraya dan Pangkalan Bun.

Di Palangkaraya, kemarin, asap terlihat di Jalan Yos Sudarso. Di jalan itu, nyala lampu kendaraan bermotor terlihat samar akibat asap. Bau tanaman yang terbakar juga tercium jelas. Di tepi Jalan Yos Sudarso setidaknya terdapat lima titik kebakaran lahan.

Terancam

Sementara itu, hutan mangrove di Cagar Alam Tanjung Panjang dan Cagar Alam Panua di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, kini kondisinya mengkhawatirkan. Dari luasan 3.000 hektar, kini tersisa 600 hektar yang masih baik.

”Sungguh ironis, hutan mangrove yang ada di kawasan lindung, seperti cagar alam, justru terancam dan dalam kondisi kritis. Jika tidak diselamatkan, dalam waktu 10 tahun ke depan bisa musnah,” kata aktivis lingkungan di Gorontalo, Rahman Dako,(WER/BAY/APO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com