Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tak Tegas, Kisruh Harga BBM Marak

Kompas.com - 20/07/2011, 07:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan pemerintah menerapkan disparitas harga yang relatif tinggi antara bahan bakar minyak bersubsidi dan nonsubsidi mulai menimbulkan kekisruhan. Antrean kendaraan membeli BBM bersubsidi terus terjadi. Kondisi ini diperkeruh maraknya pengecer BBM.

Disparitas harga BBM bersubsidi dan BBM nonsubsidi yang mencapai Rp 3.000 sampai Rp 3.500 per liter mulai mengundang kekisruhan di Tarakan, Kalimantan Timur. Lebih dari 100 pengecer BBM, Selasa (19/7/2011), berunjuk rasa di halaman kantor Wali Kota Tarakan menuntut diperbolehkan membeli BBM bersubsidi di agen premium dan minyak solar ataupun di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU).

”Seminggu ini kami tidak berjualan karena dilarang beli BBM. Kami hanya penjual botolan karena butuh makan,” ucap Ridwan AK, perwakilan pengecer.

Aviliani, ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Selasa, mengatakan, ketidaktegasan sikap pemerintah dalam memutuskan kenaikan harga BBM bersubsidi malah menimbulkan ketidakpastian bagi banyak pihak. Bahkan, beberapa pihak merugi akibat antrean di banyak SPBU.

”Saat ini kacau. Karena truk merasa berhak mendapat solar bersubsidi, mereka antre berjam-jam. Apakah tidak dipikirkan, antrean ini telah menghambat distribusi barang? Ini, kan, merugikan,” ujar Aviliani.

Lebih Lengkap Baca KOMPAS

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com